Beranda TNI/POLRI Kendaraan di Bojonegoro Mogok Massal Usai Isi Pertalite, Tim Gabungan Bergerak Cepat

Kendaraan di Bojonegoro Mogok Massal Usai Isi Pertalite, Tim Gabungan Bergerak Cepat

D52d20bc a870 496a 8475 9b9f75fd1869

BOJONEGORO – Keluhan warga Bojonegoro soal BBM Pertalite yang diduga tercampur air membuat jajaran Polres Bojonegoro dan Pemerintah Kabupaten bergerak cepat.

Sejumlah kendaraan warga dilaporkan mendadak mogok setelah pengisian BBM, sehingga tim gabungan langsung turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan di beberapa titik pada Senin (27/10/2025).

Tim gabungan ini melibatkan Satreskrim Polres Bojonegoro yang dipimpin Kanit Pidsus Ipda A. Zaenan Na’im, bersama anggota Unit II Pidsus serta unsur dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) Bojonegoro, termasuk Kepala Dinas Retno Wulandari dan jajaran dari Bidang Perdagangan serta UPT Metrologi Legal.

Penyelidikan dilakukan di empat lokasi utama, yakni Bengkel Honda AHAS Desa Plesungan Kecamatan Kapas, dan tiga SPBU Pertamina masing-masing di Balen, Prayungan Sumberejo, serta Sawunggaling Bojonegoro.

Tujuannya adalah memastikan penyebab gangguan pada kendaraan warga dan menelusuri kemungkinan adanya BBM tercampur air atau bahan lain yang tidak semestinya.

Dari hasil pemeriksaan awal di Bengkel Honda AHAS, petugas mencatat 26 kendaraan konsumen pada Minggu (26/10) dan 11 kendaraan pada Senin (27/10) mengalami keluhan serupa, mesin brebet, tenaga lemah, hingga busi rusak.

Setelah ditelusuri, seluruh kasus terjadi setelah pengisian Pertalite dari beberapa SPBU berbeda.

Tim gabungan kemudian mengambil sampel bahan bakar dari empat kendaraan untuk pengujian laboratorium lebih lanjut.

Pemeriksaan di SPBU Pertamina 54.621.11 Balen menemukan indikasi menarik, pada 21–24 Oktober 2025, pasokan BBM dari Depo Pertamina Tuban dilaporkan memiliki bau menyengat yang tidak biasa.

Namun hasil uji teknis menunjukkan parameter seperti densitas dan suhu masih dalam batas normal.

Pengawas SPBU memastikan pasokan yang berbau aneh sudah dikembalikan ke Depo Tuban, dan sampai saat ini belum ada laporan kerusakan langsung dari konsumen.

Kondisi serupa juga ditemukan di SPBU 54.621.02 Prayungan dan SPBU 54.621.06 Sawunggaling. Pada kedua lokasi tersebut, petugas sempat mencium aroma kuat dari Pertalite antara tanggal 20–25 Oktober, meski secara fisik BBM tampak normal. Seluruh stok yang mencurigakan telah ditarik dan diganti dengan pasokan baru.

Sebagai tindak lanjut, Pertamina membuka dua Posko Pelayanan dan Pengaduan Masyarakat di SPBU Sawunggaling dan SPBU Jetak.

Posko ini difungsikan untuk menampung laporan warga yang kendaraannya terdampak sekaligus memberikan solusi perbaikan langsung di lapangan.

Hasil pengecekan bersama sejauh ini tidak menemukan adanya indikasi pengoplosan BBM di tingkat SPBU. Namun investigasi masih terus berlanjut.

Kanit Pidsus Satreskrim Polres Bojonegoro, Ipda A. Zaenan Na’im, menegaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan bukti dan data tambahan untuk memastikan sumber permasalahan.

“Kami sudah ambil sampel dari beberapa titik dan akan berkoordinasi dengan Pertamina serta instansi teknis lainnya untuk menjamin keamanan distribusi BBM di wilayah Bojonegoro,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disdagkop UM Bojonegoro, Retno Wulandari, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan melapor melalui posko resmi Pertamina bila mengalami kendala serupa.

“Kami bersama kepolisian dan Pertamina terus memantau situasi. Tujuan kami memastikan pasokan BBM tetap aman dan layak digunakan masyarakat,” tegas Retno.

Dengan langkah cepat dari tim gabungan ini, pemerintah daerah berupaya menepis keresahan warga Bojonegoro sekaligus memastikan agar kejadian serupa tidak terulang.

Seluruh hasil uji laboratorium akan menjadi dasar untuk tindakan lebih lanjut terhadap sumber pasokan BBM yang bermasalah. (aj)