Beranda Daerah Bukan Pelatihan Biasa, Ini Misi Besar Dindik Jatim untuk Guru SMK 2025

Bukan Pelatihan Biasa, Ini Misi Besar Dindik Jatim untuk Guru SMK 2025

Img 20250623 wa0038

SURABAYA – Dunia pendidikan kejuruan di Jawa Timur semakin bersinergi dengan dunia industri. Sebanyak 60 guru SMK dari berbagai daerah di Jatim kini sedang mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi dan sertifikasi yang digelar Dinas Pendidikan Jawa Timur pada 18–24 Juni 2025.

Pelatihan ini tak hanya sekedar formalitas. Di balik program ini, tersimpan misi besar yaitu meng upgrade skill guru agar siap mencetak lulusan SMK yang benar-benar bisa langsung “nyemplung” ke dunia kerja.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur (Jatim), Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa guru SMK harus siap berubah, berkembang, dan beradaptasi dengan kebutuhan industri modern.

“Guru harus memiliki modal adaptasi terkait teknik dan peralatan untuk kompetensi. Dunia pendidikan saat ini terus bergerak maju, dan Bapak/Ibu guru adalah garda terdepan yang harus sigap mengikuti perkembangan tersebut,” jelasnya.

Dirinya juga berharap, para guru tidak hanya fokus pada mendapatkan sertifikat. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana ilmu dan kompetensi yang didapatkan hari ini dapat diaplikasikan dan ditransfer secara linier kepada murid-murid di sekolah.

“Kami ingin para guru bisa menyampaikan ilmu yang up to date, sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Harus berstandar KKNI dan mampu mengoperasikan alat-alat terkini,” ujarnya.

Empat kompetensi keahlian yang menjadi fokus pelatihan kali ini adalah, Tata Busana, Tata Boga, Tata Kecantikan dan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU).

Instruktur pelatihan berasal langsung dari kalangan profesional industri, yang membagikan ilmu praktis dan langsung bisa diaplikasikan di dunia kerja.

Basuki Rokhman, instruktur Teknik Pendingin, menyebutkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan guru lebih dalam dari sekadar teori sekolah.

“Kalau di SMK biasanya hanya diajarkan isi freon dan vakum. Tapi di pelatihan ini, kita bongkar langsung sistem dan komponen. Ini yang dibutuhkan industri,” jelasnya.

Ika Maryana, guru Tata Boga dari SMKN Poncol Magetan, mengaku pelatihan ini sangat membuka wawasannya.

Ia belajar teknik pembuatan pastry dan bakery langsung dari ahlinya, mulai dari pemilihan bahan premium hingga penggunaan alat-alat canggih.

“Alhamdulillah, ilmu yang saya dapatkan luar biasa. Kami diajarkan cara membuat pastry yang kreatif dan inovatif. Ini jelas berbeda dari yang biasa kami praktikkan di sekolah,” ungkapnya antusias.

Dindik Jatim berharap pelatihan ini menghasilkan lebih dari sekedar sertifikat.

Tujuan utama adalah mencetak guru-guru linier, kompeten, dan siap mentransfer ilmu terapan ke peserta didik demi mencetak lulusan SMK yang tidak hanya pintar, tapi siap kerja. (Sam)