Beranda Daerah Bupati Medhayoh: Aspirasi Disampaikan, Solusi Diberikan

Bupati Medhayoh: Aspirasi Disampaikan, Solusi Diberikan

Img 20250423 wa0050

BOJONEGORO – Suasana hangat dan penuh antusiasme menyambut kedatangan Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dalam agenda Bupati Medhayoh yang digelar di Desa Mojorejo, Kecamatan Ngraho, Selasa (22/04/2025).

Acara ini menjadi momentum istimewa bagi warga untuk menyampaikan langsung keluhan dan harapan mereka kepada sang pemimpin daerah.

Digelar secara akrab di salah satu rumah warga, pertemuan ini menjelma menjadi wadah komunikasi terbuka antara pemerintah dan masyarakat.

Mulai dari masalah klasik seperti ketersediaan air bersih hingga isu strategis seperti peningkatan kesejahteraan petani dan penanggulangan kemiskinan, semua disampaikan dengan penuh harap.

“Setiap daerah punya tantangan sendiri, dan di Ngraho, air bersih masih menjadi kebutuhan yang mendesak,” ujar Bupati Wahono.

Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Bojonegoro kini tengah melakukan pencarian sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga serta irigasi sawah warga.

Dalam upaya memperkuat ketahanan air, Pemkab juga mendorong percepatan pembangunan Waduk Karangnongko.

Selain itu, rencana pembangunan embung di sejumlah titik strategis telah digagas untuk menangkal kekeringan dan mengurangi risiko banjir.

“Dinas PU Sumber Daya Air sudah kami minta untuk memetakan wilayah mana saja yang membutuhkan embung,” tambahnya.

Tak hanya soal air, Bupati Wahono juga memaparkan program pengentasan kemiskinan melalui GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri).

Program ini ditujukan bagi keluarga pra sejahtera, dan akan didukung langsung oleh dana desa.

“Ini adalah langkah pemberdayaan ekonomi dari akar rumput,” jelasnya.

Lebih jauh, Mas Wahono sapaan akrab Bupati menaruh harapan besar pada Ngraho. Dengan posisi geografis yang strategis di perbatasan Ngawi dan Blora, ia bermimpi menjadikan Ngraho sebagai pusat pertumbuhan baru di Bojonegoro bagian barat.

“Kita ingin Ngraho jadi magnet pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur,” ungkapnya optimis.

Aspirasi warga pun tak kalah menyentuh. Kiswadi, warga Dusun Karangnongko, mengeluhkan keterisolasian wilayahnya karena belum adanya jembatan penghubung sejak 2020.

“Kami hanya ingin akses layak agar bisa terhubung dengan desa lain,” keluhnya.

Menanggapi hal itu, Mas Wahono langsung memberi instruksi tegas. Ia meminta Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang untuk segera menindaklanjuti usulan pembangunan jembatan tersebut.

“Camat juga kami minta untuk mengawal prosesnya sampai terealisasi,” tegasnya.

Lewat program Bupati Medhayoh, Pemkab Bojonegoro membuktikan kehadiran yang bukan hanya seremonial, tapi nyata dirasakan masyarakat.

Program ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam merajut sinergi antara pemimpin dan rakyat, demi membangun Bojonegoro yang lebih maju, adil, dan merata dari desa ke desa. (aj)