Beranda Uncategorized Sunan Gunung Jati, Kisahnya Tertulis Dalam Manuskrip Carita Purwaka Caruban Nagari

Sunan Gunung Jati, Kisahnya Tertulis Dalam Manuskrip Carita Purwaka Caruban Nagari

Img 20250303 Wa0055

MEDIA CAHAYA BARU – Lahir di Makkah pada tahun 1448 M, Syarif Hidayatullah, putra Nyai Rara Santang dan Syarif Abdullah Al-Hasyimi, menorehkan tinta emas dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Kisahnya, yang tertulis dalam manuskrip Carita Purwaka Caruban Nagari, adalah perjalanan spiritual dan kepemimpinan yang menginspirasi.

Dibesarkan di Makkah dan Mesir, Syarif Hidayatullah menimba ilmu dari ulama-ulama terkemuka. Pada usia 20 tahun, ia memulai perjalanan panjang ke Nusantara, singgah di Gujarat dan Samudra Pasai, sebelum akhirnya berlabuh di Banten dan Surabaya.

Di bawah bimbingan Sunan Ampel, ia menempa diri sebelum akhirnya diperintahkan untuk menyebarkan Islam di Cirebon, mendirikan pesantren di Gunung Jati, dan dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Setelah wafatnya Pangeran Cakrabuana, pamannya, Syarif Hidayatullah mengambil alih kepemimpinan Cirebon, membangun kota dan memimpin komunitas Muslim yang baru terbentuk.

Pada tahun 1478, ia dinobatkan sebagai pimpinan para wali di Tuban, dan memindahkan pusat kegiatan keagamaan ke Gunung Sembung, Cirebon, yang dikenal sebagai Puser Bumi.

Pada tahun 1479, Syarif Hidayatullah resmi menjadi Sultan Cirebon, menggantikan Pangeran Walangsungsang. Melalui Wali Songo, ia berdakwah dengan bijaksana, mendekati kakeknya, Prabu Siliwangi, untuk memeluk Islam.

Pada tahun 1482, ia membuat maklumat penting, menyatakan Cirebon tidak lagi mengirim upeti ke Pakuan Pajajaran.

Sunan Gunung Jati wafat pada tahun 1568 M, dalam usia 120 tahun, dan dimakamkan di Astana Gunung Sembung. Takhtanya diwariskan kepada cicitnya, Zainul Arifin, yang bergelar Panembahan Ratu.

Nama Syarif Hidayatullah dan Sunan Gunung Jati diabadikan dalam nama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, serta Korem 063/Sunan Gunung Jati di Cirebon dan Kereta api Gunungjati.

Kisah Sunan Gunung Jati adalah kisah tentang seorang pemimpin yang berani, bijaksana, dan toleran. Beliau bukan hanya seorang penyebar agama, tetapi juga seorang negarawan yang membangun peradaban. Warisan beliau terus hidup, menginspirasi generasi demi generasi. (Red)