BOJONEGORO – Kabupaten Bojonegoro kini sudah mulai disesaki baliho atau alat peraga kampanye Calon Legislatif (caleg) hingga Calon Presiden (capres) di berbagai titik. Namun sayang, banyak caleg yang memasang alat peraganya dengan cara dipaku di pohon.
Pantauan dari tim Media Orbit Nasional, Selasa (31/10/2023), sejumlah caleg Dapil IV sudah mulai memasang alat peraga kampanyenya. Ada yang berbentuk baliho, ada juga yang berbentuk spanduk di sepanjang jalan Wilayah Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, Temayang, Gondang, Bubulan dan Sekar.
Namun yang disayangkan, masih ada saja alat peraga kampanye caleg yang dipasang dengan cara dipaku di pohon. Beberapa spanduk berukuran kecil itu tampak dikaitkan ke pohon menggunakan paku di sisi atas dan bawah.
Dalam spanduk tersebut, para caleg mulai menampilkan foto beserta namanya. Bahkan sudah dilengkapi dengan nomor urut masing-masing caleg meski KPU belum mengumumkan daftar calon tetap (DCT).
Terkait hal ini, beberapa masyarakat yang biasa nongkrong di warung kopi menyayangkan pemasangan alat peraga para caleg dengan cara dipaku di pohon. Pasalnya, Bekas pemasangan spanduk oleh caleg meninggalkan dampak negatif. Banyak paku bekas spanduk caleg yang tertancap di pohon-pohon yang dapat membahayakan kesehatan pohon itu sendiri.
Untuk itu, warga meminta kepada para caleg agar tidak memasang spanduk kampanye mereka di pohon-pohon.
Kemudian, warga juga meminta para caleg untuk memasang spanduk kampanye berdasarkan peraturan yang ada, yang tidak merusak lingkungan sekitar. Warga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan calon legislatif untuk menjaga keindahan Kota di musim politik ini.
“Kita berharap kepada para caleg supaya mempunyai kesadaran dan menjalankan kampanye mereka dengan penuh tanggung jawab demi kebaikan bersama untuk kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Warga berharap ada tindakan tegas dari Pemerintah atau Dinas terkait terhadap caleg yang menyalahi aturan kampanye. (red)
