NGANJUK – Dugaan praktik judi sabung ayam di Dusun Wates, Desa Wates, Kecamatan Tanjunganom, kembali menuai sorotan publik. Meski Polres Nganjuk melalui Polsek Warujayeng mengklaim sudah turun tangan pada Selasa (23/9/2025), hasilnya tetap nihil, tak ada aktivitas yang ditemukan.
Laporan awal sebenarnya berasal dari sebuah organisasi masyarakat yang gerah melihat adanya dugaan aktivitas terlarang di lingkungannya. Namun, begitu polisi datang ke lokasi, arena sabung ayam itu sudah kosong.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. menyampaikan apresiasi atas kepedulian masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas informasi dari warga. Ini penting bagi kami menjaga keamanan,” ucapnya.
Namun, pernyataan itu justru memantik pertanyaan, mengapa setiap kali polisi bergerak, lokasi sabung ayam selalu sepi, apakah informasinya sudah bocor lebih dulu, atau ada permainan terselubung antara oknum aparat dengan para bandar.
Kapolsek Warujayeng KOMPOL Lilik Suharyono, S.H. mengaku personelnya sudah melakukan pengecekan.
“Kami langsung mendatangi lokasi, hasilnya nihil. Meski begitu, kami tetap mengimbau agar warga tidak menjadikan tempat tersebut sebagai arena judi,” katanya.
Keterangan “tidak ada aktivitas” bukan sekali dua kali disampaikan polisi. Setiap laporan masyarakat ditindaklanjuti, hasilnya hampir selalu sama yakni nihil.
Fakta ini membuat masyarakat kian ragu, apakah penindakan betul-betul serius atau hanya sebatas formalitas.
Polres Nganjuk memang menegaskan komitmen memberantas perjudian, termasuk sabung ayam. Tetapi jika pola kegagalan terus berulang, maka janji tersebut bisa dianggap sekadar jargon tanpa hasil nyata.
Warga pun mendesak agar ada pengawasan ketat, bukan hanya turun ke lokasi setelah bocor kabar, melainkan benar-benar membongkar jaringan judi yang meresahkan.
Situasi ini menjadi alarm, jika aparat tak tegas, maka judi sabung ayam akan terus hidup subur, sementara kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum semakin luntur. (Jun)
