Beranda Daerah Bojonegoro Naik Peringkat, Stunting Berkurang Drastis di 2025

Bojonegoro Naik Peringkat, Stunting Berkurang Drastis di 2025

Img 20250625 wa0014

BOJONEGORO – Upaya luar biasa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam menekan angka stunting akhirnya membuahkan hasil nyata, berdasarkan penilaian kinerja Aksi Konvergensi Pencegahan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) 2025 dari Provinsi Jawa Timur, Bojonegoro sukses melonjak ke peringkat 9 dari 38 daerah se-Jatim, lonjakan besar dari posisi ke-27 tahun lalu.

Tak hanya itu, skor kinerja Bojonegoro pun meningkat drastis dari 109 menjadi 129 poin. Ini jadi bukti kuat bahwa strategi dan komitmen yang dijalankan benar-benar berdampak positif.

Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ninik Susmiati, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari aksi nyata di lapangan, terutama melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Intervensi Spesifik dipegang langsung oleh Dinkes, meliputi pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk balita stunting, balita kurang gizi, balita gizi buruk, dan ibu hamil KEK (kurang energi kronis). Tak lupa, remaja putri juga diberi tablet tambah darah sebagai langkah pencegahan dini.

Intervensi Sensitif ini dilakukan lewat kolaborasi lintas OPD, antara lain:

DP3AKB: Edukasi KB bagi pasangan usia subur berisiko tinggi, serta pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Disnakkan: Program GEMARIKAN (Gerakan Makan Ikan) dan Gerimis Madu (Gerakan Minum Susu & Makan Daging).

Dinas Ketahanan Pangan: Pemanfaatan pangan lokal dan program pangan lestari.

DPKPCK: Fasilitasi akses air bersih & sanitasi layak.

Dinas Pendidikan: Edukasi gizi ke anak-anak sekolah dan orang tua melalui peran Bunda PAUD.

Tak hanya dari pemerintah, masyarakat juga ikut andil melalui kegiatan penimbangan rutin di Posyandu. Di sinilah deteksi dini tanda-tanda stunting dilakukan secara aktif.

“Harapan kami, ke depan angka stunting terus menurun dan tidak ada kasus baru. Semua sektor harus terus bersinergi,” ujar Ninik.

Edukasi soal gizi keluarga, pemenuhan nutrisi ibu hamil, balita, dan menyusui terus digalakkan. Ini adalah bagian dari komitmen Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah untuk menjadikan stunting sebagai prioritas yang harus dituntaskan. (aj)