Beranda Daerah Bojonegoro Makin Ciamik, Semua Warga Dilindungi Lewat Program Luwih Apik

Bojonegoro Makin Ciamik, Semua Warga Dilindungi Lewat Program Luwih Apik

Img 20250521 wa0073

BOJONEGORO – Komitmen Pemkab Bojonegoro untuk menyejahterakan warganya makin terasa lewat berbagai program unggulan bertajuk “Luwih Apik”. Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menyampaikan, bahwa program-program ini dirancang untuk menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama kelompok rentan.

Wabup Nurul menjelaskan, pemerintah pusat dan daerah kini beriringan menjalankan program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Namun, Bojonegoro juga punya jurus lokal andalan yaitu Program Luwih Apik.

Salah satu terobosan penting adalah pengalihan santunan duka (sanduk) ke dalam skema BPJS Ketenagakerjaan.

Artinya, warga dari keluarga miskin atau pekerja rentan didaftarkan menjadi peserta aktif. Jika peserta meninggal dunia, ahli waris akan menerima santunan sebesar Rp 42 juta.

Tak hanya itu, dua anak dari peserta yang meninggal juga akan mendapatkan beasiswa pendidikan, mulai dari:

TK: Rp 1,2 juta

SD: Rp 1,5 juta

SMP: Rp 2 juta

SMA: Rp 3 juta

Perguruan tinggi: Rp 12 juta

“Program ini bukan sekadar bantuan duka, tapi perlindungan jangka panjang. Ini bukti bahwa sekarang sanduk diganti dengan program yang lebih baik dan lebih berdampak,” tegas Wabup.

Dia juga mengungkapkan, bahwa Bojonegoro saat ini memiliki beragam skema beasiswa, mulai dari Beasiswa Scientist, 10 Sarjana per Desa, Beasiswa Akhir Studi, hingga Beasiswa Gus dan Ning bagi yang berprestasi dan memiliki potensi kepemimpinan.

“Kami ingin generasi muda Bojonegoro punya kesempatan seluas-luasnya untuk kuliah dan berkembang,” ujarnya.

Tak hanya sektor pendidikan dan sosial, sektor ekonomi juga mendapat perhatian serius. Salah satu fokus utama adalah menaikkan kelas UMKM lokal agar makin kompetitif dan berdaya saing.

“Rencananya, di P-APBD 2025 akan ada program khusus untuk pedagang dan pelaku usaha kecil. Ini akan memperkuat ekonomi kerakyatan,” ungkap Nurul.

Untuk memastikan transparansi dan keterlibatan publik, Wabup Nurul juga menyampaikan bahwa setiap tanggal 17 akan diadakan forum dialog terbuka. Siapa pun boleh hadir dan menyampaikan aspirasi langsung ke pemerintah.

Dengan deretan program inovatif yang lebih menyentuh akar persoalan warga, Bojonegoro semakin menunjukkan jati dirinya sebagai kabupaten yang pro rakyat, inklusif, dan visioner.

Mau jaminan sosial, ada.

Mau beasiswa, b anyak.

Mau usaha makin berkembang, didukung penuh.

Bojonegoro benar-benar gas pol demi kesejahteraan warganya. (aj)