BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus menggenjot peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan. Upaya ini ditempuh melalui optimalisasi penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai wujud nyata reformasi birokrasi yang berorientasi pada hasil.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menegaskan bahwa target ke depan adalah meraih predikat A atau nilai minimal 80,01 dalam penilaian SAKIP.
Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan launching dan bimbingan teknis (bimtek) aplikasi SAKIP yang digelar di Ruang Angling Dharma, lantai 2 Kantor Pemkab Bojonegoro, pada Kamis (8/5/2025).
“SAKIP adalah sistem yang menyatukan perencanaan, penganggaran, hingga pelaporan kinerja, sejalan dengan prinsip akuntabilitas keuangan negara. Saat ini, Bojonegoro masih berada di kategori BB dengan nilai 74, naik dari 71 tahun lalu, dan berada di posisi ke-21 dari 38 kabupaten/kota,” terang Wabup Nurul.
Ia juga menyebutkan, dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bojonegoro, baru enam OPD yang berhasil meraih nilai SAKIP kategori A. Padahal, SAKIP dinilai berdasarkan empat aspek utama, yakni perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan, dan evaluasi.
Oleh sebab itu, evaluasi rutin dari Inspektorat harus segera ditindaklanjuti agar rekomendasi perbaikan dapat segera diimplementasikan.
Nurul Azizah juga mengajak seluruh pimpinan OPD untuk memperkuat komitmen dan pemahaman terhadap SAKIP. Menurutnya, keberhasilan sistem ini sangat ditentukan oleh kolaborasi dan keseriusan dalam pelaksanaannya.
Senada dengan hal itu, Kepala Bagian Organisasi Setda Bojonegoro, Dyah Enggar Mukti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons terhadap hasil evaluasi SAKIP tahun anggaran 2024 dari KemenPAN-RB.
Kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari transformasi digital dan pembenahan sistem pemerintahan menuju manajemen berbasis aplikasi.
“Dengan adanya aplikasi ini, kinerja perangkat daerah akan lebih terstruktur, real-time, dan terintegrasi. Harapannya, ini bisa mempercepat pelayanan kepada masyarakat dan mendorong terciptanya Bojonegoro yang bahagia, makmur, serta membanggakan,” pungkas Enggar. (aj)