GRESIK — Pemerintah Kabupaten Gresik bersama Kementerian Sosial RI tengah mempersiapkan hadirnya Sekolah Rakyat sebagai upaya memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Pada hari ini, Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico, didampingi Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, melakukan kunjungan langsung ke UPT SMP Negeri 30 Gresik, lokasi yang akan dijadikan cikal bakal berdirinya sekolah tersebut.
Turut serta dalam kunjungan lapangan ini sejumlah pejabat daerah, seperti Asisten I Suprapto, Kepala Dinas Sosial Ummi Khoiroh, jajaran Forkopimcam Sidayu, serta para kepala sekolah dan tokoh masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut implementasi program prioritas nasional yang sejalan dengan visi Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam hal pemerataan pendidikan.
Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan pendidikan yang menyeluruh dan gratis bagi warga Gresik yang tergolong dalam kategori ekonomi terbawah, yakni desil 1 dan 2.
Program ini sepenuhnya dibiayai oleh negara melalui APBN hasil efisiensi anggaran. Selain pendidikan bebas biaya, sekolah juga akan menyediakan fasilitas lengkap dan program makan gratis.
“Ini merupakan arahan langsung dari Presiden. Sekolah Rakyat adalah wujud integrasi dari berbagai program unggulan negara. Penerima manfaatnya harus benar-benar tepat sasaran, tidak boleh ada titipan,” tegas Robben Rico dalam sambutannya. Ia juga mengingatkan bahwa seleksi guru harus dilakukan secara ketat demi menjaga kualitas pendidikan.
Bupati Gresik menambahkan bahwa sekolah ini akan dijadikan proyek percontohan nasional dengan konsep boarding school.
Sistem ini diharapkan mampu menciptakan model pendidikan berbasis karakter dan teknologi, sekaligus mengangkat taraf hidup masyarakat miskin ekstrem.
Dalam peninjauan, rombongan mengevaluasi langsung kondisi fasilitas sekolah yang meliputi ruang belajar, sarana ibadah, sanitasi, dan infrastruktur penunjang lainnya.
Hasil kunjungan ini akan dijadikan acuan kesiapan lokasi untuk mendukung pelaksanaan program.
Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik, Ummi Khoiroh, proses verifikasi data calon penerima manfaat telah dilakukan melalui Data Entry Seleksi (DES) di Jakarta.
Dari 86 kabupaten/kota yang ikut serta, Gresik dinyatakan lolos seleksi dokumen oleh Kementerian PUPR dan kini tengah menunggu proses hibah aset untuk pembangunan.
Sebagai langkah awal, UPT SMPN 30 Gresik akan menerima dua rombongan belajar (rombel) dengan masing-masing 25 siswa pada tahun ajaran 2025.
Hanya warga Gresik dari kelompok miskin ekstrem yang memenuhi kriteria yang akan diterima.
Pemkab Gresik juga telah menyiapkan lahan tambahan di kawasan Raci Tengah untuk pengembangan Sekolah Rakyat tahun 2026.
“Kami berharap kunjungan hari ini dapat memperkuat komitmen pemerintah pusat agar Gresik ditetapkan sebagai salah satu dari enam wilayah pilot project Sekolah Rakyat di Indonesia,” ujar Ummi.
Kehadiran Sekolah Rakyat ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya mencerdaskan bangsa dan memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi.
Dengan pendidikan berkualitas dan merata, diharapkan akan lahir generasi muda Gresik yang unggul, mandiri, dan mampu bersaing secara global. (Fs)