Beranda Daerah DPRD Bojonegoro Komisi D Pertanyakan Kinerja Pengawas Proyek TPT Yang Ambruk

DPRD Bojonegoro Komisi D Pertanyakan Kinerja Pengawas Proyek TPT Yang Ambruk

Img 20250211 Wa0065

BOJONEGORO – Ambruknya mega proyek pembangunan tebing sungai di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, menimbulkan keprihatinan masyarakat.

Proyek yang baru selesai dikerjakan pada akhir tahun 2024 ini tampaknya tidak memenuhi standar kinerja yang diharapkan.

Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, Amin Thohari, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja pengawas konsultan dan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPU SDA) Kabupaten Bojonegoro yang seharusnya lebih ketat dalam melakukan pengawasan.

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Selasa (11/2/2024), Amin Thohari menyatakan bahwa Komisi D berencana untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek untuk menyelidiki penyebab ambruknya tebing tersebut.

“Kami akan memanggil pihak Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro untuk menjelaskan tanggung jawab atas kerusakan ini,” tegas Thohari.

Hal ini menunjukkan keseriusan DPRD untuk memastikan akuntabilitas dalam proyek-proyek publik.

Berdasarkan informasi dari laman LPSE Bojonegoro, pemenang tender proyek TPT ini adalah PT Indopenta Bumi Permai, dengan nilai kontrak mencapai Rp 40 milyar dari APBD Kabupaten Bojonegoro tahun 2024.

Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai proyek ini, Iwan Kristian Kabid Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro menjawab singkat, bahwa dia repot masih ada kegiatan lain di Pemkab Bojonegoro.

“Masih ada acara di Pemkab bersama Kadin,” jawabnya singkat.

Berdasarkan informasi dari laman LPSE Bojonegoro, pemenang tender proyek TPT ini adalah PT Indopenta Bumi Permai, yang beralamat di jalan Jemursari VII no 19 Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dengan nilai kontrak mencapai Rp 40 miliar dari APBD Kabupaten Bojonegoro tahun 2024.

Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya pengawasan yang lebih baik dalam proyek-proyek infrastruktur, terutama yang menggunakan dana publik, agar tidak terjadi kerugian di masa mendatang. (aj)