BOJONEGORO – Suasana penuh kekhidmatan dan kebersamaan tampak dalam acara rutinan Jamaah Manaqib Aula Nusantara Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, yang digelar pada Sabtu (18/10/2025).
Acara ini sekaligus menjadi momen tasyakuran wisuda TAR bagi tujuh anggota ranting Balen yang telah menyelesaikan proses wisuda pada 14 September 2025 lalu.
Kegiatan berlangsung di kediaman Heri Susilo, Ketua Ranting Margaluyu 151 Balen, yang juga merupakan salah satu anggota aktif jamaah manaqib Aula Nusantara Sidobandung.
Acara dihadiri oleh Kyai Abdul Mursid selaku pemimpin jamaah manaqib, Kyai Fatkur Rozi, M. Yusuf selaku Wakil Ketua Margaluyu 151 Bojonegoro, pengurus cabang dan ranting Margaluyu Balen, serta anggota korlap Lengkong.
Dalam sambutannya, Heri Susilo mengucapkan selamat kepada tujuh anggota yang telah diwisuda dan berharap ilmu yang didapat bisa membawa manfaat luas.
“Saya ucapkan selamat kepada tujuh anggota ranting Balen yang telah mengikuti wisuda TAR bulan lalu. Semoga ilmu yang diperoleh bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, bangsa, dan agama. Serta dapat menjaga nama baik Margaluyu di mana pun berada,” ungkap Heri.
Sementara itu, M. Yusuf, Wakil Ketua Margaluyu 151 Bojonegoro, memberikan apresiasi tinggi kepada ranting Balen atas terselenggaranya kegiatan rutin manaqib yang terbuka untuk masyarakat umum, tidak hanya bagi anggota Margaluyu.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Semoga bisa menjadi contoh bagi ranting-ranting Margaluyu lainnya di Bojonegoro. Rutinan manaqib seperti ini mampu mempererat silaturahmi dan memperkuat nilai spiritual masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara kegiatan manaqib dan Margaluyu merupakan hal positif yang dapat menumbuhkan semangat kebersamaan serta memperdalam nilai-nilai keilmuan dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.
“Sangat baik jika kegiatan Margaluyu dipadukan dengan manaqib seperti ini. Ini bentuk keseimbangan antara penguatan spiritual dan pengamalan ilmu bela diri Margaluyu,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, M. Yusuf juga memberikan penjelasan tentang keilmuan Margaluyu 151, terutama makna dari jurus satu hingga jurus sepuluh yang diyakini mencerminkan perjalanan hidup manusia sejak dalam kandungan hingga lahir ke dunia.
Kegiatan rutinan dan tasyakuran ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kyai Abdul Mursid, sebagai bentuk rasa syukur atas keberkahan ilmu dan kebersamaan antarjamaah. Acara berlangsung hangat, sederhana, namun penuh makna spiritual dan kekeluargaan. (aj)
























