Beranda TNI/POLRI 53 Penumpang 22 Kendaraan, Ini Fakta-Fakta Tenggelamnya KMP Tunu Pratama

53 Penumpang 22 Kendaraan, Ini Fakta-Fakta Tenggelamnya KMP Tunu Pratama

Img 20250705 wa0130

BANYUWANGI – Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali terus menyisakan duka. Sebagai langkah cepat, Polda Jawa Timur mendirikan sejumlah posko bantuan dan informasi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Posko ini ditujukan untuk melayani keluarga korban, memberikan informasi terbaru, serta menerima data anggota keluarga yang masih belum ditemukan.

“Kami mendirikan posko SAR gabungan, posko informasi, serta posko DVI di ruang tunggu Pelabuhan Ketapang. Keluarga korban bisa datang langsung untuk konfirmasi dan pendataan,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Jum’at (4/7/2025).

Selain data korban yang berhasil diselamatkan, daftar korban meninggal juga ditampilkan secara terbuka di posko, agar keluarga bisa segera mendapatkan informasi resmi dan akurat.

Update data terkini, sebanyak 36 orang berhasil dievakuasi, terdiri dari, 30 korban selamat (21 dari Ketapang – Banyuwangi, dan 9 dari Gilimanuk – Bali), 6 orang meninggal dunia.

Sementara itu, korban selamat dan jenazah korban meninggal ditemukan oleh tim SAR gabungan di perairan Bali dan ditangani oleh Polres Jembrana, Polda Bali.

“Jenazah yang sudah diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Bali langsung diserahkan ke Tim DVI Polda Jatim di Posko Ketapang,” tambah Kombes Abast.

Pencarian korban masih terus dilakukan. Tim SAR gabungan dari berbagai instansi dikerahkan secara intensif, mengingat masih ada korban yang dilaporkan hilang.

KMP Tunu Pratama Jaya sendiri diketahui tenggelam pada Rabu malam (2 Juli 2025) pukul 23.35 WIB, saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. Berdasarkan manifest, kapal tersebut mengangkut 53 penumpang, 12 awak kapal, 22 unit kendaraan.

Kapal tenggelam di titik koordinat 8°9’32.35″S 114°25’6.38″E, tepat di perairan Selat Bali, memicu salah satu operasi penyelamatan terbesar tahun ini di jalur penyeberangan Jawa–Bali.

“Kami masih terus lakukan pencarian. Mohon doa dan dukungan masyarakat agar semua korban bisa ditemukan,” pungkas Kombes Abast. (Wy)