MAKKAH – Di tengah padatnya agenda kunjungan kenegaraan ke Kerajaan Arab Saudi, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyempatkan diri melaksanakan ibadah umrah pada Rabu dini hari, 3 Juli 2025, di Kota Suci Makkah.
Setibanya di pelataran Masjidil Haram, Presiden disambut meriah oleh jamaah asal Indonesia yang tengah melaksanakan ibadah.
Teriakan takbir dan lambaian tangan para jamaah menyambut hangat kehadiran orang nomor satu di Indonesia.
Presiden Prabowo membalas dengan senyuman dan salam hormat, menciptakan momen penuh haru dan kebanggaan nasional.
Momen spiritual ini semakin istimewa saat Presiden Prabowo mendapat kehormatan langka untuk memasuki bagian dalam Ka’bah sebuah kesempatan yang hanya diberikan kepada tokoh-tokoh terpilih.
Di dalamnya, ia menunaikan sholat sunah, sebagai wujud rasa syukur dan ketundukan kepada Sang Pencipta.
Usai dari dalam Ka’bah, Presiden mencium Hajar Aswad, batu hitam yang menjadi salah satu bagian penting dalam ibadah thawaf, lalu melanjutkan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Ribuan jamaah menyaksikan dengan khidmat prosesi ibadah tersebut.
Rangkaian ibadah umrah dilanjutkan dengan Sa’i, berjalan dari Bukit Shafa ke Marwah, sebelum diakhiri dengan tahalul sebagai tanda selesainya seluruh ritual umrah.
Kehadiran Presiden di Tanah Suci tak hanya menunjukkan sisi religiusnya sebagai pribadi yang taat, namun juga menjadi simbol eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi.
Kehormatan luar biasa yang diberikan pemerintah Kerajaan menunjukkan tingginya penghormatan terhadap Indonesia di mata dunia Islam.
Presiden tidak sendirian dalam prosesi ibadah ini. Turut mendampingi sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Kepala Badan Pengelola Haji M. Irfan Yusuf.
Momen ini memperlihatkan harmoni antara pemimpin dan rakyat, serta menyiratkan kekuatan diplomasi spiritual yang kini menjadi bagian dari wajah baru kepemimpinan Indonesia di bawah Prabowo Subianto. (Dms)