BOJONEGORO – Suasana hangat dan penuh kebersamaan menyelimuti Pendopo Malowopati, Kamis (1/5/2025), saat Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar peringatan Hari Buruh Internasional.
Acara ini diprakarsai oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja dengan mengusung tema “Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional”.
Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen penting dunia kerja, mulai dari perwakilan perusahaan, serikat pekerja, hingga lembaga pemerintahan dan organisasi masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Amir Syahid, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan May Day bukan hanya seremoni tahunan, melainkan momentum untuk memperkuat sinergi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah demi menciptakan iklim kerja yang harmonis dan produktif.
Dalam forum ini, Ketua Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan (RTM) Bojonegoro, Anis Yuliati, menyuarakan sejumlah aspirasi dari kalangan buruh.
Di antaranya adalah penolakan terhadap rencana kenaikan cukai rokok tahun 2026, keberatan atas Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), penolakan terhadap praktik pemutusan hubungan kerja (PHK), serta tuntutan percepatan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana bagi hasil cukai tembakau.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa Hari Buruh merupakan momen refleksi atas kontribusi besar para pekerja terhadap pembangunan daerah dan nasional.
Ia memastikan bahwa pemerintah daerah terus berkomitmen memperjuangkan hak-hak pekerja, mulai dari kesejahteraan, perlindungan sosial, hingga jaminan ketenagakerjaan.
“Pemerintah daerah siap menjadi jembatan antara pekerja dan pengusaha dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil, aman, dan saling menguntungkan. Soal BLT dari dana cukai tembakau, Insya Allah aman,” tegas Bupati Wahono disambut tepuk tangan peserta.
Ia juga mengajak seluruh elemen buruh untuk tidak hanya menjadi penyampai aspirasi, tetapi juga mitra aktif dalam menjaga stabilitas daerah dan meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
“Saya ingin Hari Buruh ini bukan sekadar perayaan, tetapi jadi ajang mempererat tali silaturahmi, membangun optimisme, dan memperkuat semangat gotong royong,” ujarnya menutup pidato.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro, pimpinan DPRD, unsur Forkopimda, kepala OPD, pimpinan serikat pekerja, pengusaha, perguruan tinggi, hingga organisasi kepemudaan, menandakan kuatnya komitmen bersama dalam membangun hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan. (aj)