Beranda Infotaiment Goa Selomangleng Kediri, Wisata Sejarah Penuh Mistis

Goa Selomangleng Kediri, Wisata Sejarah Penuh Mistis

Img 20250419 wa0079

KEDIRI – Terletak di bagian utara Kediri, Jawa Timur, Goa Selomangleng menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah yang menyimpan aura mistis dan daya tarik tersendiri.

Lokasinya yang mudah dijangkau berada di dekat Universitas Kadiri dan SMA Negeri 5 Kediri dilengkapi dengan jalanan yang mulus serta akses angkutan umum, menjadikan tempat ini ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun luar kota.

Nama “Selomangleng” berasal dari bahasa Jawa, di mana selo berarti batu dan mangleng berarti miring.

Nama ini merujuk pada letaknya yang berada di lereng bukit, sekitar 40 meter dari dataran rendah di sekitarnya.

Goa ini terbentuk dari batu andesit hitam berukuran besar, sehingga tampak mencolok dari kejauhan.

Sekilas, goa ini mungkin terlihat biasa saja. Namun, semakin mendekat ke pintu masuk, pengunjung mulai merasakan keunikan dan nuansa magis yang ditawarkan.

Di sekitar mulut gua, terdapat bongkahan batu dengan pahatan-pahatan yang mengindikasikan bahwa tempat ini pernah menjadi pusat aktivitas manusia di masa lampau.

Dinding luar gua dihiasi relief yang menggambarkan sosok-sosok manusia, menambah kesan historis yang kuat.

Begitu melangkah masuk, suasana berubah drastis. Kegelapan dan aroma dupa yang menusuk hidung menyambut setiap langkah, menciptakan atmosfer yang sarat mistis.

Tak sedikit pengunjung yang mengurungkan niat untuk masuk lebih dalam karena nuansa yang begitu kuat.

Namun bagi yang memberanikan diri, mereka akan menemukan tiga ruangan utama di dalam gua ini.

Ruangan pertama menyambut dari pintu masuk, cukup sempit dan minim cahaya.

Di sisi kiri dan kanan ruangan utama, terdapat dua celah pintu kecil menuju ruangan lainnya.

Di sinilah pengunjung memerlukan pencahayaan tambahan, biasanya dari senter atau lampu ponsel, untuk menikmati keindahan relief-relief yang terpahat di dinding gua.

Masuk ke ruangan kiri, pengunjung harus sedikit merangkak karena ukuran pintunya yang kecil.

Ruangan ini lebih sempit dan gelap, serta memiliki atap rendah yang menambah kesan pengap.

Namun, dengan pencahayaan yang cukup, relief-relief di dinding tetap bisa terlihat jelas dan menyimpan cerita masa lalu.

Berbeda dengan sisi kiri, ruangan di sisi kanan goa memiliki ukuran yang sedikit lebih luas.

Di atas pintu masuk ruangan ini terdapat pahatan yang menyerupai ornamen candi, memperkuat nuansa sakral.

Di dindingnya, terdapat semacam tungku dengan cerukan di bawahnya, tempat di mana dupa sering dibakar.

Sisa-sisa dupa yang masih menyala menyebarkan bau khas yang menyelimuti seluruh ruangan.

Menurut cerita rakyat, Goa Selomangleng pernah menjadi tempat pertapaan Dewi Kilisuci, putri Raja Airlangga yang memilih jalan spiritual daripada menerima tahta kerajaan.

Kisah ini menambah nilai historis dan spiritual dari situs ini, menjadikannya bukan hanya tempat wisata, tapi juga tempat ziarah dan perenungan.

Tak jauh dari gua, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke Museum Airlangga yang menyimpan beragam peninggalan arkeologi, termasuk patung dan arca kuno.

Kawasan ini kini juga dilengkapi fasilitas modern seperti kolam renang dan taman bermain anak, menjadikannya cocok untuk wisata keluarga.

Bagi pencinta alam dan petualangan, kawasan sekitar Goa Selomangleng juga menawarkan tantangan mendaki dua bukit, Gunung Maskumambang dan Gunung Klotok.

Di Maskumambang, pengunjung bisa berjalan santai menyusuri tangga yang sudah dibangun, sambil menikmati rimbunnya pepohonan dan kicauan ayam hutan.

Sementara di puncak Gunung Klotok, terdapat mata air bernama “Elo” yang menyegarkan, cocok untuk menyatu dengan alam setelah menikmati wisata sejarah.

Dengan perpaduan antara nilai sejarah, spiritual, alam, dan fasilitas modern, Goa Selomangleng menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Kota Kediri.

Di sinilah tubuh bisa beristirahat, pikiran bisa menyatu dengan alam, dan jiwa bisa merenung dalam suasana yang penuh makna. (aj)