BOJONEGORO – PT Pertamina EP Sukowati Field, bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Indonesia Zona 11, resmi memulai pengeboran sumur pengembangan terbaru SKW-08 Side Track (ST). Momen bersejarah ini ditandai dengan acara Doa Bersama dan Seremonial Tanjak Pengeboran di Pad B Sukowati Field, Selasa (21/10/2025).
Acara tersebut berlangsung khidmat dan penuh semangat, dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, jajaran Forkopimda, serta para tokoh masyarakat sekitar area operasi.
Puncak acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Bojonegoro sebagai simbol dimulainya proses pengeboran sumur SKW-08 ST.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan santunan kepada anak yatim di sekitar wilayah operasi sebagai bentuk kepedulian sosial Pertamina EP Sukowati Field.
SM Production PEPC Zona 11, Jemy Oktafianto, menyampaikan bahwa pengeboran sumur SKW-08 ST merupakan bagian dari ikhtiar tim Sukowati Field dalam mendukung program swasembada energi nasional melalui peningkatan produksi migas.
“Meskipun tantangannya besar, kami optimistis mampu menjalankan amanah ini. Sumur SKW-08 ST merupakan hasil kajian tim subsurface yang menemukan potensi prospek baru dari sidetrack sumur existing SKW-08. Harapannya, pengeboran ini dapat mendongkrak produksi migas di Bojonegoro sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jemy juga menyinggung berbagai program pemberdayaan masyarakat yang telah dijalankan oleh tim Pertamina Sukowati, termasuk Program Gayatri, yang ditargetkan rampung 100% pada akhir bulan ini.
“Selain untuk produksi, kami juga ingin kehadiran kegiatan pengeboran ini membawa efek ekonomi positif bagi masyarakat, mulai dari layanan katering, akomodasi, hingga peningkatan perputaran ekonomi lokal,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat Pertamina dalam terus melakukan eksplorasi dan peningkatan produksi energi, khususnya setelah ditemukannya sumber baru di lapangan Sukowati.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Pertamina. Ini kabar baik, karena saat pemerintah pusat sedang fokus mencari sumber energi baru, Sukowati justru sudah menemukan sumbernya. Bahkan kami mendapat laporan ada tiga titik eksplorasi baru di wilayah Tungir dan sekitarnya,” tutur Bupati.
Menurutnya, capaian ini merupakan bukti nyata kontribusi Bojonegoro dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Meski mendukung penuh kegiatan eksplorasi, Bupati Setyo Wahono juga menekankan pentingnya aspek keselamatan dan pemberdayaan masyarakat lokal, mengingat kawasan Sukowati tergolong padat penduduk.
“Kami meminta agar Pertamina menerapkan sistem early warning yang jelas, terutama terkait potensi bahaya minyak dan gas. Dan mohon perhatian khusus untuk wilayah Ring 1, agar pelaksanaan program CSR difokuskan lebih dulu bagi mereka yang paling terdampak langsung,” tegasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya komunikasi aktif dengan warga, khususnya dalam hal pelatihan kesiapsiagaan darurat dan prioritas penyerapan tenaga kerja lokal.
Menutup sambutannya, Bupati Bojonegoro menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten untuk terus mendukung Pertamina dalam upaya eksplorasi dan produksi migas.
“Pemerintah daerah siap bersinergi dengan Pertamina agar kegiatan ini berjalan lancar, aman, dan membawa berkah bagi masyarakat Sukowati dan seluruh warga Bojonegoro,” ujar Bupati.
Dengan dimulainya pengeboran sumur SKW-08 ST ini, Pertamina EP Sukowati Field optimistis dapat memperkuat posisi Bojonegoro sebagai salah satu pusat produksi migas terbesar di Jawa Timur, sekaligus mempertegas peran strategis daerah ini dalam mendukung ketahanan energi nasional Indonesia. (pro/aj)

























