BOJONEGORO – Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-45, Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-80, serta Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada Kamis (16/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Tapelan, Kecamatan Kapas mulai pukul 08.30 WIB ini disambut antusias warga.
Sejak pagi, masyarakat berbondong-bondong datang untuk mendapatkan berbagai bahan pangan dengan harga di bawah pasar.
Beragam kebutuhan pokok dijual dengan harga miring, di antaranya:
Beras SPHP: Rp 57.500 per 5 kg
Gula pasir curah: Rp 15.500/kg
Minyak goreng Fortune: Rp 17.000/liter
Minyak Kita: Rp 15.000/liter
Bawang putih: Rp 14.000 per ½ kg
Bawang merah: Rp 14.000 per ½ kg
Telur ayam: Rp 27.000/kg
Harga yang jauh lebih murah dibandingkan pasar ini membuat GPM diserbu pembeli. Tak hanya warga Desa Tapelan, masyarakat dari desa sekitar pun ikut memanfaatkan momentum langka ini.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Bojonegoro, Rudianto, menjelaskan bahwa GPM merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan bahan pangan, sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat.
“Melalui Gerakan Pangan Murah ini, kami ingin memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi dengan harga stabil, khususnya menjelang momentum hari besar daerah dan nasional,” ujar Rudianto.
Ia menegaskan, kegiatan semacam ini juga menjadi ajang untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha pangan, dan masyarakat Bojonegoro.
GPM kali ini terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak, seperti Bulog, Bellfoods, Wings Food, Refina, serta pelaku UMKM lokal.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.
Masyarakat Desa Tapelan dan sekitarnya pun diajak untuk terus mendukung gerakan positif ini, demi mewujudkan “Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan.” (aj)
























