Beranda Daerah Bojonegoro Dorong Instansi Melek Data, Pertumbuhan Ekonomi Capai 6,49 Persen

Bojonegoro Dorong Instansi Melek Data, Pertumbuhan Ekonomi Capai 6,49 Persen

21fc0bd1 61d4 4d17 bee4 603390df3a87

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pembangunan berbasis data dan fakta.

Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemkab menggelar kegiatan Sosialisasi dan Literasi Data Statistik, Selasa (7/10/2025), sebagai langkah nyata meningkatkan pemahaman masyarakat dan perangkat daerah dalam mengelola serta memanfaatkan data secara benar dan bertanggung jawab.

Kepala Diskominfo Bojonegoro, Heri Widodo, menegaskan bahwa pembangunan tidak bisa hanya berlandaskan asumsi, melainkan harus didukung oleh data yang valid, akurat, dan terukur.

“Data yang baik bukan sekadar angka di laporan, tapi menjadi dasar pengambilan keputusan yang berdampak nyata. Karena itu, seluruh instansi dan masyarakat perlu memahami, mengakses, dan menggunakan data secara benar dan bertanggung jawab,” tegasnya.

Menurut Heri, kualitas data yang ideal harus memenuhi tujuh unsur penting: relevan, akurat, mutakhir, konsisten, terstandar, mudah diakses, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hal ini sejalan dengan upaya Pemkab Bojonegoro mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, efektif, dan berbasis bukti (evidence-based policy).

Dalam kesempatan yang sama, Kasi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Bojonegoro, Nila Oktaria Widayanti, menyampaikan bahwa data statistik memiliki peran strategis dalam proses perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah.

Ia menjelaskan, data statistik terbagi menjadi dua jenis utama, Data agregat (makro) untuk kebutuhan perencanaan dan evaluasi pembangunan, Data mikro untuk menetapkan sasaran dan target program pembangunan.

“Kedua jenis data ini saling melengkapi. Data makro memberi gambaran besar, sementara data mikro memastikan kebijakan tepat sasaran,” ujar Nila.

Nila juga memaparkan kondisi ekonomi Bojonegoro berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Pertumbuhan ekonomi cumulative to cumulative (c-to-c) semester I 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 6,49 persen.

Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bojonegoro masih didominasi oleh, Sektor primer (pertanian dan pertambangan): 57,82 persen, Sektor tersier (perdagangan dan jasa): 27,62 persen, Sektor sekunder (industri pengolahan dan konstruksi): 14,55 persen.

Angka ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi Bojonegoro masih kuat di sektor hulu, namun juga mulai bergerak menuju diversifikasi ekonomi.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, Pemkab Bojonegoro berharap literasi dan pemahaman data statistik di kalangan aparatur maupun masyarakat semakin meningkat.

Dengan demikian, setiap kebijakan dan program pembangunan dapat dirancang berbasis data yang valid dan terverifikasi, bukan sekadar perkiraan.

“Kami ingin memastikan setiap program pemerintah benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Semua berawal dari data yang bisa dipercaya,” tutup Heri Widodo.

Dengan penguatan literasi data ini, Bojonegoro menegaskan diri sebagai daerah yang progresif dalam tata kelola informasi dan perencanaan pembangunan berbasis bukti, demi terciptanya kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. (aj)