Beranda Peristiwa Pencarian Bocah Tenggelam di Bengawan Solo, BPBD Bojonegoro Kerahkan Tim SAR Gabungan

Pencarian Bocah Tenggelam di Bengawan Solo, BPBD Bojonegoro Kerahkan Tim SAR Gabungan

75e3fae2 a763 4b83 b27d c24514c94f7a

BOJONEGORO – Suasana haru menyelimuti tepian Bengawan Solo di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu siang (13/9/2025).

Seorang remaja bernama Agiar Fatir Ibrahim (15), warga Desa Jumok, Kecamatan Ngraho, dilaporkan tenggelam setelah terseret derasnya arus sungai terpanjang di Jawa itu.

Menurut laporan resmi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi, peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu korban sedang berkunjung ke rumah temannya di Desa Ngelo. Usai bercengkerama, mereka memutuskan untuk berenang di aliran Bengawan Solo.

Awalnya, aktivitas berenang berjalan normal. Namun, tanpa disadari korban bergerak ke area sungai yang lebih dalam. Nahas, derasnya arus sungai menyeret tubuh korban hingga akhirnya menghilang dari permukaan.

“Teman korban yang panik segera meminta bantuan warga sekitar,” ujar Heru Wicaksi.

Begitu laporan masuk, personel BPBD Bojonegoro langsung bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan assessment dan pencarian. Ia mengatakan, Operasi penyelamatan ini juga melibatkan unsur gabungan dari Basarnas, Satpol PP, dan Polri.

‘Tim SAR gabungan menyisir lokasi kejadian dengan perahu karet dan alat pendukung lainnya. Mereka juga memasang posko darurat di sekitar bantaran sungai untuk memudahkan koordinasi. Namun, hingga sore hari, korban belum berhasil ditemukan,” ungkapnya.

Peristiwa ini membuat warga setempat geger. Banyak warga yang turut membantu pencarian dengan cara menelusuri tepian sungai, berharap korban segera ditemukan.

Suasana haru bercampur cemas menyelimuti keluarga korban yang terus menanti kabar dari tim penyelamat.

Kalaksa BPBD Bojonegoro mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada saat beraktivitas di sekitar Bengawan Solo. Musim pancaroba membuat debit air tidak menentu, arus pun bisa berubah drastis.

“Kami terus melakukan pencarian bersama tim gabungan. Mohon doa agar korban segera ditemukan. Kami juga menghimbau masyarakat, khususnya anak-anak, agar tidak berenang di sungai tanpa pengawasan orang dewasa,” tegas Kalaksa BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi.

Kasus orang tenggelam di Bengawan Solo bukan kali pertama terjadi. Derasnya arus, kedalaman yang sulit diperkirakan, serta kondisi dasar sungai yang licin kerap memakan korban, terutama anak-anak dan remaja.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga.

Hingga berita ini ditulis, korban masih dalam pencarian tim gabungan. (aj)