BOJONEGORO — Tidak hanya fokus membangun infrastruktur, TMMD ke-125 Kodim 0813 Bojonegoro juga menghadirkan program non-fisik yang berdampak langsung pada peningkatan kapasitas dan kepedulian sosial masyarakat.
Pada Kamis, 24 Juli 2025, Satgas TMMD 125 bekerja sama dengan PMI Cabang Bojonegoro dan Pemerintah Desa Soko, menggelar Sosialisasi Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat sekaligus aksi bakti sosial donor darah.
Kegiatan ini digelar di Balai Desa Soko, Kecamatan Temayang, dan diikuti oleh sekitar 60 peserta, mulai dari personel TNI, perangkat desa, hingga warga sekitar.
“Kegiatan ini bagian dari rangkaian program non-fisik TMMD, tujuannya untuk meningkatkan kapasitas warga agar bisa tanggap dalam kondisi darurat,” jelas Eko Novi Ardiyanto, staf administrasi PMI Bojonegoro.
Eko juga menyampaikan apresiasi atas keterlibatan PMI setiap kali program TMMD digelar. Menurutnya, pelatihan pertolongan pertama sangat vital, apalagi di daerah pelosok yang akses layanan kesehatannya terbatas.
“Melalui sosialisasi ini, warga bisa mengambil tindakan cepat sebelum pasien dirujuk ke fasilitas medis. Ini langkah kecil, tapi bisa menyelamatkan nyawa,” imbuhnya.
Selain pelatihan, kegiatan juga dilanjutkan dengan donor darah yang disambut antusias oleh warga dan Satgas TMMD. Hasilnya, 29 kantong darah berhasil dikumpulkan, terdiri dari 8 kantong golongan darah A, 9 kantong golongan darah B, 2 kantong golongan darah AB, 10 kantong golongan darah O.
Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) Satgas TMMD 125, Lettu Inf Setyo Budi, menegaskan pentingnya membangun kesadaran masyarakat dalam hal kesiapsiagaan terhadap musibah non-alam.
“Kami ingin warga bisa bertindak cepat saat menghadapi situasi gawat darurat, minimal bisa memberikan pertolongan pertama sebelum petugas medis datang,” ujarnya.
Dengan pendekatan langsung ke masyarakat, TMMD 125 bukan hanya hadir membangun jalan dan jembatan, tetapi juga membangun jiwa dan rasa peduli antar sesama.
TMMD 125 di Desa Soko menjadi bukti nyata bahwa pembangunan tak selalu soal fisik. Kesehatan, solidaritas, dan pengetahuan masyarakat juga tak kalah penting.
Dengan kolaborasi TNI, pemerintah desa, dan PMI, warga Desa Soko kini lebih siap menghadapi keadaan darurat dan lebih peduli pada sesama. (aj)
