GRESIK — Pemerintah Kabupaten Gresik tak tinggal diam dalam menghadapi ancaman stunting. Komitmen untuk menurunkan angka stunting secara drastis terus digaungkan, bahkan langsung dipimpin Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif.
Dalam kegiatan Sosialisasi Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) 2025 yang digelar Senin (21/7/205), Wabup Alif menyatakan dengan tegas bahwa upaya melawan stunting harus menjadi kerja bersama. Mulai dari pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten, semua harus bersinergi.
“Tahun depan kita ingin penurunan signifikan. Tahun 2030, Gresik harus bisa tekan stunting sampai satu digit. Ini PR bersama, bukan kerja satu-dua orang saja,” tegasnya.
Wabup juga mengingatkan bahwa stunting bukan sekedar soal tinggi badan. Kondisi ini juga bisa berdampak pada perkembangan otak anak, menurunkan kecerdasan, bahkan meningkatkan risiko penyakit kronis jangka panjang.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting nasional menunjukkan tren penurunan, dari 21,5% di 2023 menjadi 19,8% di 2024.
Jawa Timur pun mengalami kemajuan dengan angka 14,7% pada 2024. Sedangkan di Gresik, meski penurunannya masih tipis (dari 15,4% ke 15,2%), tetap menjadi bukti nyata bahwa gerakan bersama mulai membuahkan hasil.
“Kita sekarang di posisi ke-8 se-Jawa Timur. Tapi jangan puas dulu, perjuangan kita belum selesai,” ujar Wabup.
Menunjukkan keseriusan, Wabup Alif bahkan langsung turun ke sejumlah kecamatan dalam kegiatan mini lokakarya. Tujuannya memastikan intervensi dilakukan tepat sasaran dan berbasis data.
“Kita harus kolaboratif dan pakai data akurat. Ini bukan cuma soal angka, tapi soal masa depan anak-anak kita,” imbuhnya.
Gresik juga memiliki dua program andalan yaitu, Gresik Urus Stunting (oleh Dinkes), Detak Keris alias Deteksi, Tanggulangi, Kurangi Keluarga Risiko Stunting (oleh Dinas KBPPA).
Kedua program ini akan segera diintegrasikan agar pengawasan lebih terarah dan evaluasi bisa dilakukan secara efektif.
Tak hanya pemerintah, masyarakat juga dilibatkan melalui program Yanda Bunda orang tua asuh bagi anak-anak yang mengalami stunting.
Ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap generasi masa depan tak boleh hanya berhenti di level kebijakan.
“Semua pihak harus gerak bareng. Ini momentum untuk satukan langkah, demi lahirnya generasi emas Gresik yang lebih sehat dan unggul,” tutup Wabup Alif. (Fs)