Beranda Daerah Pemkab Bojonegoro Gandeng PPAT Dongkrak PAD Lewat BPHTP

Pemkab Bojonegoro Gandeng PPAT Dongkrak PAD Lewat BPHTP

Img 20250715 wa0104

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus mengebut upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu strateginya memperkuat sinergi dengan para Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), terutama dalam optimalisasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTP), sektor yang terbukti potensial untuk mendongkrak pemasukan daerah.

Dalam acara Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Ikatan PPAT (IPPAT) Bojonegoro 2024–2027 di Hotel Eastern, Selasa (15/07/2025), Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menegaskan pentingnya kolaborasi untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah.

“PAD yang kuat adalah fondasi pembangunan. Sektor BPHTP bisa jadi andalan untuk mendorong pertumbuhan. Karena itu, sinergi antara Pemkab dan PPAT sangat kami harapkan,” ujar Nurul.

Tak hanya sekedar wacana, kolaborasi ini sudah berjalan nyata. Pemkab Bojonegoro bersama PPAT berhasil menyelesaikan pembuatan akta koperasi Desa Merah Putih di 419 desa dan 11 kelurahan hanya dalam waktu 15 hari. Ini menjadi bukti bahwa percepatan layanan hukum pertanahan bisa memberikan dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal.

Wabup juga mengingatkan bahwa dari total APBD sebesar Rp 7,6 triliun, kontribusi PAD baru menyentuh angka Rp 1,6 triliun.

Maka dari itu, semua lini harus bergerak, termasuk menyelesaikan berbagai kendala seperti percepatan sertifikasi elektronik, hingga validasi BPHTP yang menjadi titik sentral peningkatan pendapatan.

Di sisi lain, Ketua IPPAT Bojonegoro Anik Farida Agustini menyatakan siap bersinergi maksimal dengan Pemkab dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

Menurutnya, tantangan yang makin besar tiap tahun harus dihadapi dengan strategi kolaboratif.

“Target penerimaan BPHTP makin tinggi tiap tahun. Maka, kami dari IPPAT siap bekerja sama erat dengan stakeholder. Kami optimistis bisa capai target, sekaligus memberikan pelayanan validasi BPHTP dan pendaftaran tanah yang cepat dan tepat kepada masyarakat,” jelasnya.

Dengan kerja sama ini, harapan menuju Bojonegoro yang mandiri secara fiskal bukan sekadar mimpi, tetapi langkah nyata yang terus dikebut oleh semua pihak. (aj)