Beranda Daerah 7.443 Anak Yatim di Bojonegoro Dapat Bantuan Rp1,5 Juta

7.443 Anak Yatim di Bojonegoro Dapat Bantuan Rp1,5 Juta

Img 20250702 wa0087

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menunjukkan komitmennya dalam melindungi kelompok rentan melalui program Kunjungan Kasih Untuk Masyarakat Bojonegoro (KUSUMO).

Program ini secara khusus menyasar anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu usia 0-15 tahun yang tersebar di 28 kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro.

Sebanyak 7.443 anak yatim piatu telah menerima bantuan sosial tunai sebesar Rp 1.500.000 per anak, dengan total anggaran yang digelontorkan pemerintah mencapai lebih dari Rp 11 miliar.

Bantuan tersebut disalurkan bertahap sejak Maret hingga Juni 2025, bekerja sama dengan Dinas Sosial, perangkat desa, dan unsur masyarakat lainnya.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, turun langsung memimpin penyaluran bantuan ini di sejumlah titik. Dalam pernyataannya, Bupati menegaskan bahwa perlindungan sosial bagi anak yatim piatu merupakan bagian dari pembangunan manusia berbasis keadilan dan kesejahteraan.

“Bantuan ini merupakan bentuk perlindungan sosial bagi kelompok rentan, khususnya anak yatim piatu. Kami berkomitmen memperkuat pembangunan sumber daya manusia melalui pendekatan berbasis keadilan sosial dan kesejahteraan anak,” tegas Bupati Wahono, Rabu (2/7/2025).

Ia tidak hanya memberikan bantuan materi, tapi juga ingin memastikan bahwa anak-anak Bojonegoro yang kehilangan orang tua tetap mendapatkan perhatian dan harapan untuk masa depan.

Program ini menjadi bagian penting dari upaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam menciptakan kesetaraan sosial dan mengurangi beban hidup kelompok rentan.

Dengan cakupan 100% di 28 kecamatan, penyaluran bantuan ini diharapkan mampu menjaga keberlangsungan hidup, pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan dasar ribuan anak yang kehilangan figur orang tua akibat berbagai kondisi.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan melalui pelibatan berbagai pihak di tingkat desa dan kecamatan.

Langkah ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat karena menyentuh langsung kehidupan mereka yang membutuhkan. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian nyata pemerintah terhadap generasi masa depan Bojonegoro. (aj)