LAMONGAN — Jalan Lintang Utara kini berubah wajah, bukan lagi sekadar jalur lalu lintas, tapi track liar balapan jalanan yang mendebarkan dan berbahaya.
Setiap sore menjelang senja, deru knalpot dan laju motor yang ugal-ugalan menguasai jalanan. Bukannya damai, warga justru dihantui ketakutan setiap keluar rumah.
Pemandangan mencengangkan itu kembali terjadi, pada Selasa, 17 Juni 2025, puluhan remaja berkumpul, memodifikasi jalan umum jadi sirkuit ilegal. Tak ada helm, tak ada pengamanan, yang ada hanya kecepatan dan ego semu.
Yang lebih miris, tak ada satu pun aparat yang terlihat berjaga. Titik paling rawan, tepat di sebelah timur pintu masuk Lintang Utara, seperti dibiarkan begitu saja tanpa patroli atau teguran.
“Kalau sudah sore, jalan ini seperti milik pembalap liar. Kami warga resah, tapi siapa yang peduli,” ujar seorang warga dengan nada geram.
Warga sudah lelah dengan imbauan basa-basi. Mereka menuntut aksi nyata patroli rutin, penertiban, dan penindakan tegas. Tanpa itu, nyawa pengguna jalan terus dipertaruhkan.
Apakah aparat menutup mata, ataukah ini sinyal ketidakberdayaan terhadap ulah segelintir remaja ugal-ugalan, pertanyaan ini terus menggema di tengah keresahan publik.
Jalan umum bukan arena balap. Tapi sampai kapan Lintang Utara terus dibiarkan jadi neraka kecepatan. (Bup)
