Beranda Daerah Bupati Setyo Wahono: Kabupaten Layak Anak 2025 Target Bojonegoro Nindya

Bupati Setyo Wahono: Kabupaten Layak Anak 2025 Target Bojonegoro Nindya

Img 20250418 wa0011

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan daerah yang ramah dan peduli terhadap anak. Hal ini ditunjukkan melalui pelaksanaan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2025, yang digelar pada Kamis (17/04/2025) di Gedung Angling Dharma, dengan melibatkan peserta secara daring melalui Zoom Meeting.

Bupati Setyo Wahono menyampaikan bahwa Bojonegoro telah konsisten menjalankan berbagai program dan regulasi yang mendukung penyelenggaraan KLA.

Mulai dari kebijakan yang berpihak pada anak, penganggaran, penguatan SDM, hingga pelibatan aktif forum anak dalam pembangunan daerah.

“Komitmen kami tak hanya di atas kertas. Kami pastikan keterlibatan semua elemen, dari pemerintah hingga masyarakat, dalam memenuhi hak-hak anak sebagai bagian dari misi besar menuju Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045,” ujar Bupati Wahono dengan penuh keyakinan.

Bupati juga mengungkapkan bahwa sejak 2021 hingga 2023, Bojonegoro secara berturut-turut meraih predikat KLA kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Tahun ini, targetnya lebih tinggi meraih status Nindya.

Nanang A. Rachman, Asisten Deputi di Kemen PPPA, menegaskan bahwa Kabupaten Layak Anak bukan sekadar gelar.

KLA adalah sistem pembangunan daerah yang secara menyeluruh, berkelanjutan, dan terencana menjamin hak-hak anak terpenuhi.

Ia juga mengingatkan, tanggung jawab membangun KLA tidak hanya di pundak bupati atau wali kota, namun juga gubernur, yang memiliki peran pembinaan dan pengawasan.

Semua itu tertuang dalam Perpres No. 25 Tahun 2021 serta Permen PPPA No. 12 Tahun 2022 tentang penyelenggaraan KLA.

Adapun penilaian KLA dilakukan dalam lima tahap, yakni perencanaan, pra-KLA, pelaksanaan, evaluasi, dan penetapan peringkat.

Ada 24 indikator penilaian yang diklasifikasikan ke dalam lima klaster utama:

Hak sipil dan kebebasan

Lingkungan keluarga dan pengasuhan

Kesehatan dasar dan kesejahteraan

Pendidikan dan kegiatan budaya

Kelembagaan

Kabid PPHA Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur, Margaretha Sari Prananingrum, turut mengapresiasi kemajuan Bojonegoro.

Ia menyebut bahwa dari tahun ke tahun, evaluasi menunjukkan perkembangan positif.

“Kita bisa lihat langsung bagaimana Bojonegoro mulai membentuk dan menguatkan lembaga-lembaga layanan ramah anak, seperti Puskesmas Ramah Anak (PRAP), Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA), hingga Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA),” terangnya.

Ia menilai bahwa upaya ini menjadi fondasi kuat untuk mendorong terwujudnya Indonesia Layak Anak, sekaligus menyambut visi besar Indonesia Emas 2045.

Dengan semangat kolaboratif dan langkah nyata di lapangan, Bojonegoro siap “naik kelas” dan membuktikan diri sebagai daerah yang benar-benar berpihak pada generasi masa depan. (aj)