BOJONEGORO – Ambruknya proyek tebing penahan tanah di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, telah menimbulkan keresahan masyarakat.
Proyek yang menelan anggaran hampir 40 miliar rupiah dari APBD Bojonegoro tahun 2024 ini hanya mampu bertahan sekitar dua bulan setelah penyelesaian.
Banyak pihak kini mempertanyakan kejelasan pelaksanaan proyek dan tanggung jawab pihak-pihak terkait.
Amin Thohari, Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Bojonegoro, memastikan bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas terhadap situasi ini.
Dia mengungkapkan bahwa DPRD Kabupaten Bojonegoro komisi D tidak akan tinggal diam dalam pengawasan proyek-proyek yang dibiayai dari anggaran daerah.
“Kami telah merencanakan sidak untuk meninjau langsung lokasi dalam waktu dekat,” tegasnya, Kamis 13 Februari 2025.
Amin menambahkan bahwa mereka akan memanggil pelaksana proyek, konsultan, serta dinas terkait untuk dimintai penjelasan mengenai pekerjaan yang sudah ambrol.
“Kami tidak akan main-main dengan anggaran dari APBD. Jika ada yang tidak beres, kami akan segera menindaklanjuti,” lanjutnya.
Sikap tegas ini diambil untuk memastikan bahwa proyek-proyek yang menggunakan uang rakyat dapat berjalan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat. (aj)
