Beranda Daerah Aparatur Pemerintah se Kecamatan Balen Kumpul di Pendopo Desa Sobontoro

Aparatur Pemerintah se Kecamatan Balen Kumpul di Pendopo Desa Sobontoro

Mediacahayabaru.id Orbitnasional.com 21

BOJONEGORO – Aparatur Pemerintah se Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, menggelar halal bihalal Idul Fitri 1445 H, di pendopo Desa Sobontoro, Rabu (24/4/2024).

Hadir dalam kegiatan, ketua AKD, Forkopimcam, Kepala Desa, Perangkat Desa, Ketua BPD, ketua PKK, serta pendamping Desa se Kecamatan Balen.

Wakil ketua Kegiatan Sya’roni mengatakan, halal bihalal ini bertujuan untuk bersilaturahmi antar perangkat Desa dan juga elemen yang ada di Kecamatan Balen, setelah berpuasa sebulan lamanya dan tibalah pada saatnya menghalalkan sesama manusia yaitu saling memaafkan. Setelah hablum minallah yang di laksanakan pada ramandhan dan tiba saatnya kita hablum minannas.

“Ini bertujuan untuk menjaga silaturahmi, setelah kita berpuasa sebulan lamanya dan menghalalkan sesama manusia yaitu saling memaafkan,” ujarnya.

Dia berharap, acara yang digelar pada hari ini bisa membawa berkah, sehingga sesama perangkat dan semua aparatur pemerintahan Kecamatan Balen.

“Bisa saling menopang dan saling bersatu demi kemajuan Kecamatan Balen,” ucap Sya’roni yang juga menjabat sebagai Kasi Pemerintahan Desa Lengkong.

Sementara ketua AKD Kecamatan Balen Mursim yang juga Kepala Desa Sobontoro menyampaikan, dengan halal bihalal silaturahmi bisa terjaga, saling memaafkan dan membangun solidaritas disemua elemen yang ada di Kecamatan Balen.

“Semoga kegiatan seperti ini bukan hanya di tahun ini saja, tetapi ditahun – tahun yang akan datang kita adakan lagi, dan lebih meriah dan profesional,” ungkapnya.

Dalam acara semua panitia memakai udeng Samin yang bermotip obor sewu.

Perlu diketahui, Samin adalah sebuah ajaran yang sangat mulia. Samin juga salah satu kebudayaan yang ada di Bojonegoro. Samin adalah yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sedangkan Obor sewu adalah lambang dulu waktu warga masyarakat Samin setiap berkumpul di lapangan untuk berjuang melawan penjajah selalu membawa obor. Karena pada waktu itu yang berkumpul sangat banyak, maka pergerakan Samin dinamakan obor sewu. (Her/aj)