Beranda Daerah Pj Wali Kota Batu Kagumi Keju Produksi Peternak Desa Tlekung

Pj Wali Kota Batu Kagumi Keju Produksi Peternak Desa Tlekung

Img 20240402 084830 380x200

KOTA BATU – Peternak sapi perah di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu berhasil mengolah susu menjadi keju dan butter menembus pasar di Jawa dan Bali.

Peternakan sapi perah milik Nawi ini memiliki 120 ekor sapi perah dengan produksi 600 liter susu per hari. Selain produk susu, beragam produk keju dan butter dihasilkan dengan kualitas yang sangat prima sehingga tanpa promo khusus telah mampu menembus pangsa pasar hotel bintang 5 dan restoran di wilayah Jawa dan Bali.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, saat berkunjung kesana (31/3/2024), Ia terkesima dan kagum dengan usaha yang dirintis secara mandiri ini. la sangat antusias dengan semangat UMKM peternak yang terus mengembangkan usahanya sehingga memiliki kualitas prima dan bernilai tambah yang tinggi, bukan hanya susu tetapi olahan keju dan butter.

“Kita bisa melihat disini sangat bagus, dari susu sapi diolah menjadi keju dan butter yang berkualitas sangat prima. Tanpa promosi khusus sudah berhasil menembus pasar hotel bintang 5 dan restoran di Jawa dan Bali,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Pj Aries mengapresiasi kandang sapi yang tidak bau dan tempat pengolahan keju serta butter sangat bersih.

“Mungkin banyak yang belum tahu kalau disini diproduksi keju dan butter berkualitas dan tempatnya sangat bersih,” jelas Pj Aries.

Desa Tlekung Kecamatan Junrejo merupakan salah satu desa sentra peternakan, khususnya sapi perah dan ayam petelur. Selain ke peternakan milik Nawi, Pj Aries juga berkunjung ke peternakan milik Edi dengan jumlah sapi perah sebanyak 13 ekor sapi yang produktif dengan produksi 100 liter susu per hari.

Berbeda dengan sebelumnya, Edi bekerja sama dengan PT Greenfield membeli paket sapi senilai Rp 28 juta untuk 10 ekor pedhet atau anak sapi. Saat ini sudah berkembang menjadi 13 sapi dewasa dan 26 anak sapi. Hasil produksi susu dikirim ke PT Greenfield sehingga peternak tidak kesulitan dalam pemasaran. (Red)