BOJONEGORO – Petani di Desa Jamberejo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, merasakan kebahagiaan saat ini.
Meski hanya dengan peralatan seadanya, para petani, termasuk para emak-emak, terlihat semangat untuk mencabut rumput dan memberi pupuk di lahan mereka masing-masing.
Kenaikan harga gabah dan beras di tingkat petani menjadi berita gembira bagi mereka, ini sejalan dengan melonjaknya harga beras premium di pasaran.
Salah seorang petani, Samadi, (58) mengungkapkan rasa syukurnya atas naiknya harga gabah saat ini walaupun dirinya belum panen. Kondisi ini tidak hanya membangkitkan semangat para petani, tetapi juga bisa meningkatkan perekonomian mereka.
Harga padi dan gabah mengalami peningkatan yang signifikan, membantu meringankan beban ekonomi para petani.
“Alhamdulillah harga jual meningkat. Harga beras per kilogramnya jadi Rp 20 ribu dipasaran, sedangkan harga gabah basah yang sebelumnya Rp 6 ribu, sekarang mencapai Rp 8 ribu 3 ratus,” jelas Samadi, Sabtu (24/02/2024).
Namun, ia juga menghadapi tantangan lainnya, yaitu kenaikan harga pupuk dan obat-obatan pestisida di pasaran.
Oleh karena itu, Samadi berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membantu meringankan biaya ini, sehingga mereka dapat terus menanam padi dengan produktifitas tinggi.
“Gabah harganya naik, namun pupuk pun mahal, jadi ya imbanglah,” ucapnya.
Dia juga berharap untuk harga gabah dan beras di musim panen yang kurang lebih satu bulan lagi harganya tetap stabil, tidak anjlok.
“Jangan terlalu mahal dan terlalu murah, standar saja, kalau harga gabah langsung dari sawah Rp 6 ribu, petani sudah senang, kalau terlalu mahal kasihan yang tidak punya sawah,” harapnya.
Sementara, Indah (39) seorang ibu rumah tangga, mengaku heran dengan melonjaknya harga beras di pasar, ibu dua orang anak ini berharap pemerintah bisa menstabilkan harga beras seperti tahun tahun lalu.
“Kalau bisa pemerintah harus turun kan harganya, paling tidak dibawah Rp 10 ribu lah, supaya keluarga yang tidak punya sawah seperti kami ini tidak kesulitan untuk membeli beras,” pintanya. (aj)