SIDOARJO — Skandal di tubuh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sidoarjo makin panas. Dugaan permainan kotor dalam proses uji kendaraan bermotor (KIR) di UPT Pengujian Kendaraan kini menyeruak ke permukaan.
Bukan sekedar isu, sederet bukti menunjukkan adanya kejanggalan serius pada sistem KIR Online Sidoarjo.
Dalam data digital yang berhasil diamankan, ditemukan foto kendaraan identik digunakan untuk nomor polisi dan nomor rangka yang berbeda indikasi kuat adanya praktik manipulasi data uji kendaraan.
Namun yang lebih mengejutkan, tak lama setelah dugaan itu terendus publik, aplikasi KIR Online Dishub Sidoarjo tiba-tiba raib dari peredaran. Seluruh akses masyarakat terhadap data pengujian kendaraan tertutup rapat tanpa penjelasan resmi.
Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaki Akbar, S.E., S.H., menilai langkah penghapusan aplikasi itu bukan kebetulan, melainkan indikasi kuat adanya upaya penghilangan jejak digital.
“Kalau foto kendaraan sama tapi datanya berbeda, itu bukan kesalahan teknis itu pemalsuan data. Kepala UPT tidak bisa bersembunyi di balik alasan klasik. Harus dicopot dan diperiksa aparat penegak hukum,” tegas Baihaki, Rabu (29/10/2025).
Lebih lanjut, Baihaki memastikan bahwa sebelum aplikasi dihapus, AMI sudah lebih dulu mengamankan seluruh bukti digital dan data penting yang menunjukkan adanya kejanggalan dalam sistem KIR.
“Jangan kira masalah ini bisa hilang hanya karena aplikasinya dihapus. Semua datanya sudah kami backup dan siap kami serahkan kepada penegak hukum,” tandasnya.
Menurut informasi yang diterima Brilian News, laporan resmi terkait dugaan manipulasi data KIR tersebut telah dilayangkan ke Wakil Bupati Sidoarjo.
Masyarakat kini menunggu langkah tegas pemerintah daerah apakah akan serius menindak, atau justru membiarkan praktik kotor ini berlarut-larut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo belum memberikan tanggapan resmi terkait hilangnya aplikasi KIR online maupun dugaan permainan data di UPT Pengujian Kendaraan.
Situasi ini kian memperkuat dugaan bahwa ada “tangan tak terlihat” yang berusaha menghapus jejak kebusukan dari dalam. (Red)

























