BOJONEGORO – Sorak tawa dan teriakan dukungan menggema di halaman GOR Utama Bojonegoro, Sabtu (25/10/2025). Ratusan pengunjung terpukau menyaksikan keseruan lomba terompah panjang yang menjadi salah satu agenda paling ramai dalam gelaran Bojonegoro Youth Festival (BYF) 2025 hari kedua.
Perlombaan ini bukan sekedar ajang hiburan. Lomba terompah panjang menjadi simbol kekompakan dan kerja sama tim, sekaligus wadah untuk menghidupkan kembali permainan tradisional yang mulai terlupakan di tengah gempuran era digital.
Sebanyak 16 tim dari berbagai organisasi kepemudaan (OKP) ikut berpartisipasi. Pesertanya datang dari kalangan OSIS, BEM, organisasi mahasiswa, hingga komunitas pemuda lokal.
Mereka beradu kecepatan dan keseimbangan di atas terompah panjang dari kayu, sambil menjaga ritme langkah agar tetap seirama.
Suasana berlangsung meriah dan penuh tawa. Tak sedikit tim yang terjatuh namun tetap melanjutkan permainan dengan semangat tinggi. Penonton pun tak henti-hentinya bersorak memberi dukungan.
Hasilnya, SMA Plus Ar-Rahmat Bojonegoro kembali menunjukkan dominasinya dengan meraih Juara 1, disusul MAN 1 Bojonegoro sebagai Juara 2, dan SAKA Pariwisata Bojonegoro di posisi Juara 3.
Salah satu peserta dari BEM STEBI Al-Rosyid, Afdhoni Nur Hidayah, mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam lomba yang menguji kekompakan ini.
“Terima kasih untuk Dinpora Bojonegoro yang sudah menggelar kegiatan positif seperti ini. Di era modern ini, kami sering sibuk dengan gadget, tapi lewat BYF kami bisa merasakan kembali serunya permainan tradisional,” ujarnya.
Meski timnya belum berhasil meraih juara, Afdhoni tetap bangga atas semangat timnya. “Kami sempat jatuh, tapi kekompakan tim tetap terjaga. Lain kali kami pasti lebih siap dan lebih kompak lagi,” katanya optimistis.
Sementara itu, Afif Abiyyu Abad Elfano dari tim juara SMA Plus Ar-Rahmat, mengungkapkan rasa bangganya bisa menjuarai lomba tersebut.
“Terima kasih untuk Pemkab dan Dinpora Bojonegoro. Lewat festival ini kami bukan hanya berkompetisi, tapi juga belajar tentang kerja sama dan nilai kebersamaan dari permainan tradisional,” ungkapnya.
Afif menambahkan, kemenangan bukanlah tujuan utama, tetapi proses dan kekompakan timlah yang paling berharga.
“Kami senang bisa menjadi bagian dari acara yang penuh semangat ini. Semoga tahun depan lebih meriah lagi,” tambahnya.
Gelaran Bojonegoro Youth Festival (BYF) 2025 bertema “Smart Creativity” itu sukses menghadirkan semangat kebersamaan dan nostalgia budaya lokal.
Melalui kegiatan seperti lomba terompah panjang, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro terus berupaya menumbuhkan rasa bangga terhadap permainan tradisional dan mempererat solidaritas di kalangan pemuda Bojonegoro. (aj)

























