BOJONEGORO – Warga Desa Karangdinoyo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro, dibuat resah oleh proyek pembangunan bronjong yang kini terbengkalai tanpa kejelasan.
Lebih parah lagi, proyek tersebut tidak dilengkapi papan informasi, sehingga menimbulkan tanda tanya besar soal transparansi dan sumber anggarannya.
Menurut keterangan warga setempat, proyek yang digarap di sekitar bantaran sungai itu sudah lama berhenti. Setelah dilakukan penggalian beberapa waktu lalu, hingga kini Sabtu (25/10/2025) tidak ada satu pun aktivitas lanjutan di lokasi.
“Kami bingung dan khawatir. Proyek ini penting untuk mencegah erosi sungai yang bisa menggerus lahan pertanian kami. Tapi sekarang malah mangkrak tanpa kejelasan. Tidak ada papan proyek, tidak tahu siapa pelaksana dan berapa nilainya,” ujar Supri salah satu tempatan.
Mangkraknya proyek bronjong ini bukan hanya merugikan warga, tetapi juga mengundang dugaan pelanggaran serius terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
Tanpa adanya papan informasi proyek, publik tak bisa mengetahui apakah kegiatan tersebut menggunakan dana desa, APBD, atau bahkan bantuan pemerintah pusat.
Padahal, menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, setiap proyek pembangunan yang dibiayai dari uang rakyat wajib mencantumkan papan informasi berisi nama kegiatan, lokasi, nilai kontrak, waktu pelaksanaan, dan pihak pelaksana.
Ketiadaan informasi itu membuat warga semakin curiga bahwa proyek ini dikerjakan secara asal-asalan tanpa pengawasan yang memadai.
“Kami berharap pemerintah daerah segera turun tangan. Jangan sampai uang rakyat hilang percuma. Kalau memang proyeknya gagal, ya harus ada penjelasan dan pertanggungjawaban,” tegasnya.
Hingga berita ini dirilis, belum ada keterangan resmi dari pemerintah desa maupun pihak terkait soal status proyek bronjong yang terbengkalai itu.
Warga Karangdinoyo kini hanya bisa berharap agar pemerintah Kabupaten Bojonegoro menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam proyek misterius tersebut. (aj)
