SIDOARJO – Ratusan warga Perumahan Alana Regency Tambak Oso, Sidoarjo, turun ke jalan dalam aksi “Solidaritas Air Bersih” pada Senin (20/10/2025).
Mereka menuntut PDAM Delta Tirta Sidoarjo dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo segera menuntaskan krisis air bersih yang sudah berbulan-bulan melanda kawasan mereka.
Aksi yang semula dijadwalkan pukul 09.00 WIB mundur menjadi pukul 12.00 WIB. Sekitar 150 warga bergerak dari aula perumahan menuju Kantor PDAM Delta Tirta Sidoarjo dan Kantor Bupati Sidoarjo.
Sepanjang perjalanan, mereka membawa spanduk, bendera tuntutan, dan dua mobil berisi pengeras suara.
Rute panjang aksi ini melintasi Jalan Gajah Putih, Gunung Anyar Tambak, H. Anwar Hamzah, Pondok Tjandra, Raya Wadungasri, Brigjen Katamso, Aloha, Buduran, R. Moh. Mangundiprojo, Jenggolo, hingga Sultan Agung, dengan titik kumpul akhir di sekitar Masjid Agung Sidoarjo (Alun-Alun).
Koordinator aksi Galih Wira Handika menegaskan, warga sudah muak dengan janji tanpa realisasi. Mereka menuntut empat poin penting:
1. Kepastian air bersih mengalir normal tanpa rebutan.
2. Jadwal konkret pemasangan jalur pipa baru dari PDAM.
3. Tanggung jawab PDAM dan Bupati Sidoarjo, termasuk pengiriman air tangki gratis atau penghentian sementara abonemen sampai layanan kembali normal.
4. Batas waktu penyelesaian (deadline) yang jelas dari pihak PDAM dan Pemkab Sidoarjo.
“Kami hanya menuntut hak dasar: mendapatkan air bersih yang layak. Kami membayar, tapi air tak kunjung mengalir,” tegas Galih di depan Kantor Perumda Delta Tirta.
Kekecewaan juga disuarakan Memei, salah satu warga. Ia mengungkapkan, pihak pengembang perumahan telah menyetor Rp3,6 miliar sejak Agustus 2025 untuk pemasangan jalur induk air bersih.
Namun, hingga Oktober ini, pipa tak kunjung tersambung dan air tak menetes sama sekali.
“Janjinya Oktober sudah bisa jalan, tapi sampai sekarang nihil. Saya terpaksa beli air tangki Rp75 ribu sekali isi, sebulan bisa habis Rp1,4 juta,” ujarnya.
Menanggapi aksi warga, Direktur Utama PDAM Delta Tirta Sidoarjo, Dwi Hary Soeryadi, mengaku telah menerima semua aspirasi warga dan berjanji segera bertindak.
“Pengerjaan jaringan pipa untuk Alana Tambak Oso kami targetkan selesai akhir Desember 2025. Kami juga menyiapkan pengiriman air tangki gratis sebagai kompensasi sementara,” kata Hary usai berdialog dengan perwakilan warga.
Hary menjelaskan, pihaknya tengah menata ulang sistem jaringan agar permasalahan serupa tak terulang.
“Buster Pondok Candra yang sebelumnya hanya berkapasitas 100 meter kubik, kami tingkatkan menjadi 500 meter kubik. Jadi nanti warga tidak perlu khawatir kekurangan air lagi,” tegasnya.
Meski PDAM berjanji, warga tetap menunggu langkah konkret di lapangan. Bagi mereka, air bukan sekadar fasilitas, melainkan kebutuhan hidup.
Aksi damai ini diakhiri dengan doa bersama di sekitar Alun-Alun Sidoarjo sebagai simbol harapan agar krisis air bersih segera berakhir. (Red)

























