Beranda Daerah Warga Bojonegoro Rayakan Hari Jadi Lewat Tasyakuran Serentak, Begini Suasananya

Warga Bojonegoro Rayakan Hari Jadi Lewat Tasyakuran Serentak, Begini Suasananya

0b9a2f9f 4f95 426b aac6 c9b6c7d95647

BOJONEGORO – Peringatan Hari Jadi ke-348 Kabupaten Bojonegoro tahun 2025 terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika dulu Alun-alun Bojonegoro menjadi pusat kemeriahan dengan agenda “Grebeg Berkah”, tahun ini pemerintah mengajak masyarakat untuk merayakan dengan cara sederhana namun bermakna melalui tasyakuran dan doa bersama di masing-masing desa dan kelurahan.

Salah satu desa yang turut menggelar kegiatan penuh makna ini adalah Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo. Warga tampak antusias menghadiri acara tasyakuran yang digelar di balai desa pada Minggu malam (19/10/2025).

Kepala Desa Talun, Zaenal Abidin, mengungkapkan bahwa konsep peringatan tahun ini menjadi momen istimewa karena melibatkan masyarakat di akar rumput.

“Tahun lalu, kami para kepala desa diundang ke Pendopo Kabupaten. Tapi tahun ini, tiap desa memperingati sendiri di wilayahnya. Tujuannya agar masyarakat juga merasakan bahwa 20 Oktober adalah Hari Jadi Bojonegoro,” ujarnya.

Zaenal menambahkan, acara perdana di tingkat desa ini menjadi awal yang baik untuk membangun rasa memiliki terhadap kabupaten tercinta.

Ia berharap, di tahun mendatang, kegiatan serupa bisa digelar lebih meriah dengan persiapan yang lebih matang.

“Ini momen pertama di era kepemimpinan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah. Tumpeng yang kami sajikan malam ini adalah simbol rasa syukur dan doa agar Desa Talun dan Kabupaten Bojonegoro selalu diberkahi,” tuturnya.

Dia juga menyampaikan harapan agar semangat peringatan HJB selaras dengan jargon ‘Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan’.

“Semoga keberkahan itu tidak hanya untuk kabupaten, tapi juga mengalir sampai ke desa-desa, termasuk Talun tercinta,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Ketua BPD Desa Talun, Farchan, juga menyampaikan doa terbaik bagi masyarakat Bojonegoro.

“Lewat tasyakuran dan doa bersama ini, semoga warga Bojonegoro senantiasa diberi kelancaran rezeki, kesehatan, keselamatan dunia dan akhirat, serta semakin guyub rukun,” ujarnya.

Meski tanpa kemeriahan pesta rakyat, suasana hangat dan khidmat begitu terasa di Desa Talun malam itu.

Tradisi sederhana namun sarat makna ini menjadi bukti bahwa cinta terhadap Bojonegoro tidak harus dirayakan dengan gemerlap, tetapi cukup dengan kebersamaan dan doa yang tulus dari masyarakatnya. (aj)