Beranda Daerah DLH Jatim Siap Bersih-Bersih Kali Surabaya, Gubernur Khofifah Pimpin Langsung

DLH Jatim Siap Bersih-Bersih Kali Surabaya, Gubernur Khofifah Pimpin Langsung

F0903882 d8c4 4794 b892 0cce2deae01d

SURABAYA — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur kembali menggugah kepedulian publik terhadap kelestarian lingkungan melalui aksi nyata. Bersama Gubernur Jawa Timur dan TNI Angkatan Laut Pasmar, DLH Jatim menggelar kegiatan Susur Kali Surabaya pada Minggu, 19 Oktober 2025, sebagai bentuk seruan moral agar masyarakat berhenti memperlakukan sungai sebagai tempat sampah.

Kepala DLH Jatim, Dr. Nurkholis, S.Sos., M.Si., M.Han., menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekedar kegiatan seremonial, melainkan panggilan hati untuk menyelamatkan sungai dari pencemaran dan perilaku abai masyarakat.

“Kami ingin masyarakat sadar bahwa sungai bukan tong sampah. Sungai adalah sumber kehidupan yang harus dijaga dan dirawat bersama,” tegasnya, Kamis, 16 Oktober 2025.

Nurkholis menjelaskan, kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah daerah, komunitas pecinta lingkungan, masyarakat umum, hingga unsur TNI AL.

Kolaborasi lintas sektor dianggap sebagai kunci keberhasilan menjaga ekosistem air dan kualitas sungai di Jawa Timur.

“Susur sungai ini bukan hanya bersih-bersih air, tapi gerakan moral untuk mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat terhadap sungai,” ujarnya.

Rute susur kali membentang dari Waru Gunung hingga Karah Rolag sejauh 7,7 kilometer, dengan empat pos utama yang menjadi lokasi kegiatan dan edukasi lingkungan.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) DLH Jatim, Aju Mustika Dewi, memaparkan rincian kegiatan di setiap titik:

Pos 1 – Waru Gunung:
Pembukaan bersama Gubernur, jajaran OPD, dan masyarakat. Di titik ini juga dilakukan penebaran 15 ribu benih ikan Bader sebagai simbol pemulihan ekosistem air.

Pos 2 – Karangpilang:
Penanaman tanaman hidroponik, sebagai wujud ketahanan pangan ramah lingkungan di sekitar bantaran sungai.

Pos 3 – Pagesangan:
Dilaksanakan Gerakan Balik Kanan, mengajak warga bantaran untuk kembali “menghadap” ke sungai menjaga dan mencintai aliran air yang selama ini mereka abaikan.

Pos 4 – Karah Jambangan:
Penanaman bibit cabai, terong, dan tomat, simbol pemanfaatan lahan sekitar sungai untuk pertanian hijau produktif.

Tak hanya itu, Gubernur juga dijadwalkan menyerahkan drop box sampah di setiap pos, agar warga memiliki sarana pembuangan sampah yang tertib dan ramah lingkungan.

Menurut Dewi, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang edukasi publik tentang pentingnya menjaga kualitas air dan mencegah pencemaran sungai.

“Selama ini bantaran Kali Surabaya masih sering dijadikan tempat pembuangan sampah. Lewat kegiatan ini kami ingin ubah pola pikir masyarakat, sungai bukan tempat buang sampah, tapi sumber kehidupan,” jelasnya.

DLH Jatim juga terus memperkuat sosialisasi kepada dunia usaha agar mematuhi ketentuan PP 22/2021 dan Permen LHK 5/2021 tentang pengelolaan limbah dan pencegahan pencemaran lingkungan.

DLH Jatim mencatat, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Jawa Timur tahun 2024 menjadi yang tertinggi se-Pulau Jawa. Pencapaian ini menjadi bukti nyata keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Capaian ini harus kita pertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan gerakan seperti ini, kami yakin kesadaran masyarakat akan semakin tinggi,” pungkas Dewi.

Aksi “Susur Kali Surabaya” ini bukan sekedar membersihkan sungai dari tumpukan sampah, tapi juga membersihkan kesadaran manusia yang sering menutup mata terhadap kerusakan lingkungan.

Dengan melibatkan berbagai pihak, DLH Jatim berharap gerakan ini menjadi gelombang perubahan perilaku agar masyarakat kembali menghormati sungai bukan sebagai saluran limbah, melainkan nadi kehidupan. (Sam)