Beranda Daerah Bupati Bojonegoro Luncurkan Program LEANS: Sinergi ASN-Desa untuk Turunkan Kemiskinan

Bupati Bojonegoro Luncurkan Program LEANS: Sinergi ASN-Desa untuk Turunkan Kemiskinan

670f14c1 c914 4162 b069 9c7561743cdf

BOJONEGORO – Upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro kini memasuki babak baru. Bupati Bojonegoro Setyo Wahono secara resmi membuka kegiatan Leadership Education and Action Foundation for Sustainability (LEANS) yang diinisiasi oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bojonegoro, bekerja sama dengan United in Diversity (UID), di Hotel Dewarna Bojonegoro, Selasa (14/10/2025).

Kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh 50 ASN dari berbagai OPD serta sembilan peserta dari unsur kecamatan dan desa. Mereka berasal dari tiga wilayah yang ditetapkan sebagai desa pilot project pengentasan kemiskinan, yakni Desa Tondomulo (Kecamatan Kedungadem), Desa Kolong (Kecamatan Ngasem), dan Desa Nganti (Kecamatan Ngraho).

Peserta dari tiap wilayah melibatkan unsur Camat, Kepala Desa, TP PKK, dan Posyandu, yang diharapkan menjadi motor penggerak program pengentasan kemiskinan berbasis kolaborasi di tingkat desa.

Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menekankan pentingnya mindset baru di kalangan ASN dan aparatur desa agar lebih fokus pada hasil nyata (outcome) daripada sekadar administrasi atau penyerapan anggaran.

“Target kita bukan hanya serapan anggaran, tapi bagaimana program benar-benar memberi nilai tambah dan dampak nyata bagi masyarakat. ASN dan aparatur desa harus bekerja dengan semangat kolaborasi dan profesionalisme,” tegasnya.

Bupati juga menegaskan bahwa kemiskinan tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu lembaga.

“Kemiskinan adalah masalah kompleks. Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Harus ada sinergi lintas sektor — dari OPD, pemerintah desa, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat,” ujar Setyo Wahono.

Menurutnya, kolaborasi yang kuat akan melahirkan solusi yang lebih berkelanjutan dan tepat sasaran.

Kepala BKPP Kabupaten Bojonegoro dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan LEANS ini merupakan bagian dari upaya membentuk ASN yang kolaboratif, adaptif, dan visioner dalam menjawab tantangan kemiskinan.

“LEANS tidak hanya fokus pada teori kepemimpinan, tetapi juga aksi nyata. Kami ingin ASN mampu berkolaborasi lintas sektor untuk mencari solusi yang inovatif dan berkelanjutan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pendekatan kolaboratif akan melibatkan pihak swasta, perguruan tinggi, LSM, dan perusahaan-perusahaan besar melalui program CSR, agar program pengentasan kemiskinan tidak hanya bergantung pada APBD.

Program LEANS menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Bojonegoro untuk membangun SDM unggul dan kepemimpinan ASN yang transformatif.

Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, diharapkan tingkat kemiskinan dapat terus menurun dan kesejahteraan warga Bojonegoro meningkat secara merata.

“Kolaborasi adalah kunci. Jika semua bergerak bersama, Bojonegoro bisa menjadi kabupaten yang mandiri dan sejahtera,” tutup Bupati Setyo Wahono. (Pro/aj)