Beranda Daerah Ini Pesan Kuat Logo HJB Bojonegoro 2025

Ini Pesan Kuat Logo HJB Bojonegoro 2025

D8d04f7d 80ca 4b5d 81bc fec497ab9378

BOJONEGORO — Menjelang peringatan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-348, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) resmi memperkenalkan logo dan filosofi yang akan menjadi identitas perayaan tahun 2025.

Yang menarik, desain logo terpilih merupakan karya anak muda Bojonegoro sendiri, yakni Bowo Sulistyo, pemuda asal Desa Sumberagung, Kecamatan Ngraho.

Ia berhasil menyabet Juara 1 Lomba Desain Logo HJB 2025, setelah tahun sebelumnya meraih posisi kedua.

Tema besar tahun ini, “Bersinergi untuk Bojonegoro Mandiri”, menjadi roh utama karya Bowo. Melalui tangan kreatifnya, makna kebersamaan dan kemandirian dituangkan dalam visual yang modern, penuh warna, namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal Bojonegoro.

“Saya banyak belajar dari proses ini, terutama memahami potensi Bojonegoro sebagai daerah yang kuat dan mandiri. Lomba seperti ini penting karena membuka ruang bagi desainer muda untuk berekspresi dan mengenalkan identitas daerah lewat karya,” ungkap Bowo, Senin (13/10/2025).

Logo resmi HJB tahun ini sarat makna dan dirancang dengan konsep yang mempersatukan tiga gagasan utama yaitu, kolaborasi, identitas lokal, dan semangat tumbuh berkembang.

Simbol Infinity (∞)
Unsur kolaborasi divisualkan melalui bentuk berulang yang saling terhubung membentuk simbol infinity melambangkan kerja sama abadi, kesinambungan, serta hubungan erat antara pemerintah dan masyarakat.

Simbol Tangga
Melambangkan pertumbuhan dan perkembangan berkelanjutan, tangga menggambarkan langkah demi langkah menuju kemajuan Bojonegoro yang mandiri dan berdaya saing.

Nilai Lokal Bojonegoro
Filosofi logo juga mengangkat unsur budaya dan sumber daya alam khas Bojonegoro:

Api: Simbol semangat, optimisme, dan kekayaan alam berupa minyak bumi.

Padi: Melambangkan kemandirian pangan dan ketahanan ekonomi masyarakat.

Gelombang Air: Menggambarkan karakter masyarakat Bojonegoro yang tenang dan damai, serta merujuk pada Bengawan Solo dan bendungan yang menjadi sumber kehidupan.

Motif Batik Sata Gondo Wangi: Mewakili tanaman tembakau, kreativitas, serta keterampilan warga Bojonegoro yang menjadi identitas khas daerah.

Warna-warna dalam logo juga memiliki filosofi perjalanan Bojonegoro menuju kemandirian:

Oranye dan Merah di bagian bawah, menjadi simbol semangat, keberanian, dan optimisme.

Biru muda dan biru tua di tengah, mencerminkan kepercayaan dan keharmonisan antara pemerintah dan masyarakat.

Hijau di bagian atas, menggambarkan pertumbuhan, harapan, dan kemandirian Bojonegoro.

Setiap warna disusun berurutan untuk menggambarkan alur perjalanan Bojonegoro dari semangat awal hingga puncak kemajuan.

Tak hanya itu, setiap warna memiliki pattern tersendiri yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Bojonegoro.

Disbudpar Bojonegoro menilai desain karya Bowo tidak hanya indah secara visual, tetapi juga mengandung pesan kuat tentang sinergi dan kebersamaan.

Logo ini diharapkan mampu menjadi simbol kebanggaan bersama seluruh masyarakat Bojonegoro, sekaligus representasi tekad daerah untuk terus melangkah menuju Bojonegoro yang mandiri, berdaya, dan berkelanjutan. (aj)