GRESIK – Suasana tenang di Desa Setrohadi, Kecamatan Duduksampeyan, mendadak berubah duka. Minggu dini hari (12/10/2025), seorang pemuda asal Lamongan meregang nyawa setelah motor yang dikendarainya menabrak pembatas jalan beton di jalur utama Gresik–Lamongan.
Korban diketahui bernama Rohmat Syaiful Gufron (23), warga Desa Tejosari, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Malam itu, sekitar pukul 01.00 WIB, ia melaju menggunakan sepeda motor Honda Vario bernomor polisi L-4728-QD dari arah timur menuju barat, menuju kampung halamannya.
Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Achmad Andri Aswoko, kecelakaan maut itu terjadi ketika korban berusaha mendahului sebuah truk yang tidak dikenal dari sisi kanan. Namun, akibat kurang hati-hati, motornya justru mengambil jalur terlalu ke kanan dan menabrak pembatas jalan beton (concrete barrier) di tengah ruas jalan.
“Benturan keras membuat korban terlempar ke sisi kiri jalan. Naas, tubuhnya sempat menghantam truk yang sama, yang kemudian langsung meninggalkan lokasi,” terang Ipda Aswoko.
Korban tewas seketika di tempat kejadian dengan luka parah di bagian kepala. Petugas yang tiba di lokasi segera mengevakuasi jasad korban ke RS terdekat.
Warga sekitar menyebut, pembatas jalan tersebut baru dipasang beberapa waktu lalu, namun belum dilengkapi rambu peringatan atau lampu reflektor di ujungnya. Kondisi jalan yang gelap memperbesar risiko kecelakaan di malam hari.
“Kalau saja ada tanda peringatan atau lampu, mungkin nyawa anak itu bisa diselamatkan,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Peristiwa ini menambah panjang daftar kecelakaan lalu lintas yang dipicu minimnya fasilitas keselamatan jalan dan penerangan di jalur antarkota. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari truk yang terlibat dan mengevaluasi kondisi jalur tersebut.
Kini, keluarga korban di Lamongan hanya bisa pasrah menerima kenyataan pahit. Malam yang seharusnya menjadi perjalanan pulang, berubah menjadi perjalanan terakhir bagi Rohmat Syaiful Gufron. (Bup)