Beranda Daerah Musrenbangdes Panjang 2025: Rakyat Bicara Pemerintah Dengar

Musrenbangdes Panjang 2025: Rakyat Bicara Pemerintah Dengar

2302275d a444 485f 9acb 7d685feb622a

BOJONEGORO – Pemerintah Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dalam rangka membahas Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026 serta menyusun Daftar Usulan (DU) Tahun 2027.

Kegiatan ini berlangsung di pendopo balai desa Panjang pada Kamis, 9 Oktober 2025, dan dihadiri puluhan peserta dari berbagai unsur masyarakat.

Musrenbangdes merupakan forum penting bagi warga dan pemerintah desa untuk duduk bersama menentukan arah pembangunan tahunan. Melalui forum ini, pemerintah desa menampung aspirasi masyarakat yang akan menjadi dasar penyusunan program prioritas sesuai kebutuhan nyata di lapangan.

Kepala Desa Panjang, Hari Hartono, menegaskan bahwa RKPDes adalah pedoman utama dalam melaksanakan pembangunan desa di semua bidang mulai dari penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan fisik, hingga pemberdayaan masyarakat.

“RKPDes ini menjadi acuan utama agar seluruh program desa terarah dan selaras dengan kebutuhan masyarakat. Semua kegiatan harus berpihak pada kepentingan warga,” ujar Hari Hartono dalam sambutannya.

Menurutnya, perencanaan yang matang menjadi kunci agar pembangunan desa berjalan efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, lembaga desa, dan masyarakat agar semua program dapat terealisasi dengan baik.

“Kami berkomitmen agar seluruh hasil Musrenbangdes ini benar-benar ditindaklanjuti dan tidak hanya berhenti di forum saja,” tegas Kades Hari Hartono.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Desa Panjang, Normalisa Meilanasari, S.Pd., menjelaskan bahwa RKPDes disusun tidak hanya sebagai formalitas administratif, melainkan sebagai dokumen strategis yang menentukan arah pembangunan selama satu tahun penuh.

Dalam paparannya, Normalisa menyebut sejumlah kegiatan fisik prioritas tahun 2026, antara lain, Pembangunan jalan beton RT 12-13, Jalan beton RT 14, Saluran air RTS, Jalan beton RT 09, Jalan usaha tani (JUT) Dusun Wedegan, serta pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga surya di area makam Tlawah.

Sedangkan untuk Daftar Usulan (DU) prioritas tahun 2027, Pemerintah Desa Panjang telah menyiapkan beberapa rencana besar, di antaranya, Pembangunan jalan poros Dusun Malangbong, Peningkatan jalan arah perbatasan Nganjuk, Pengeboran sumber air bersih di Dusun Malangbong, Pembangunan pagar SDN Panjang I dan II, Rehabilitasi berat perpustakaan SDN Panjang III, serta rehab ruang kelas di SDN Panjang II.

Normalisa menegaskan, seluruh kegiatan tersebut disusun berdasarkan hasil penjaringan aspirasi masyarakat dan musyawarah antar lembaga desa agar pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan dasar warga. “Kami ingin RKPDes 2026 benar-benar menjadi alat kendali pembangunan yang berpihak pada masyarakat, bukan sekadar dokumen administratif,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasi Kesra Kecamatan Kedungadem, Priyanto, menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan pembangunan.

“Setiap warga punya hak untuk menyampaikan aspirasi. Selama realistis dan sesuai kebutuhan, usulan tersebut bisa dimasukkan ke dalam rencana kerja dan berpotensi dibiayai lewat APBDes,” ujarnya.

Priyanto juga mengingatkan agar desa tidak hanya bergantung pada program dari pusat, tetapi mampu menciptakan inovasi pembangunan sesuai potensi dan karakteristik lokal.

Sementara itu, Camat Kedungadem, Bayudono Margajelita, yang turut hadir dalam Musrenbangdes, memberikan arahan sekaligus menyampaikan pesan khusus terkait peringatan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-348.

Menurutnya, pada peringatan tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tidak akan menggelar acara besar-besaran seperti panggung hiburan atau pesta rakyat.

Namun sebagai gantinya, akan diadakan doa bersama serentak di seluruh desa pada malam tanggal 19 Oktober 2025.

“Tahun ini kita rayakan Hari Jadi Bojonegoro dengan cara yang lebih sederhana dan bermakna. Doa bersama ini menjadi simbol rasa syukur dan kebersamaan seluruh warga,” ungkap Bayudono.

Ia berharap melalui kegiatan tersebut, masyarakat Bojonegoro semakin kompak, rukun, dan berdoa bersama demi kemakmuran serta kesejahteraan bersama.

Kegiatan Musrenbangdes Desa Panjang berlangsung lancar dan mendapat sambutan antusias dari peserta. Sejumlah perwakilan masyarakat aktif menyampaikan usulan pembangunan, terutama di bidang infrastruktur jalan dan kebutuhan air bersih yang masih menjadi prioritas utama.

Pemerintah Desa Panjang berharap hasil Musrenbangdes ini dapat menjadi landasan kuat dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata, transparan, dan berkelanjutan di masa mendatang.

Musrenbangdes Desa Panjang 2025 bukan sekadar agenda tahunan, tetapi momentum penting bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk menyatukan visi pembangunan.

Dengan fokus pada infrastruktur dasar, pemberdayaan masyarakat, dan sinergi lintas pemerintahan, Desa Panjang menunjukkan komitmen menuju desa yang maju, mandiri, dan sejahtera. (Kun)