BOJONEGORO – Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai Balai Desa Bubulan, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro Rabu (1/10/2025).
Ratusan ibu hadir sambil mendampingi balitanya untuk mengikuti sosialisasi gizi yang digelar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).
Selain mendapat penyuluhan pola makan sehat, para ibu juga menerima paket makanan bergizi berupa olahan ikan, susu, daging, dan telur.
Anak-anak tampak riang berlarian di sekitar ruangan, sementara para ibu serius mencatat penjelasan penting dari petugas kesehatan.
Kegiatan ini bukan sekedar berbicara soal makanan, tetapi juga bagian dari upaya membangun generasi sehat dan bebas stunting di Bojonegoro.
Kepala Dinkes Bojonegoro, Ninik Susmiati, menyampaikan Desa Bubulan dipilih karena memiliki jumlah balita cukup banyak, yakni 170 anak.
“Hari ini ada dua sesi, dengan 100 balita hadir di tahap pertama. Harapan kami, ibu-ibu semakin paham pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting,” jelas Ninik.
Menurutnya, persoalan gizi anak tidak hanya disebabkan faktor ekonomi, tetapi juga pola asuh dan kebiasaan makan sehari-hari.
Banyak anak yang lebih senang makanan instan dan manis rendah gizi, sementara kebutuhan protein, vitamin, dan mineral terabaikan.
“Padahal kekurangan gizi punya dampak panjang, bahkan sejak dalam kandungan hingga dewasa,” tegasnya.
Dinkes menekankan bahwa perbaikan gizi harus dilakukan sejak dini. Remaja perlu dicegah anemia dengan tablet tambah darah, ibu hamil wajib cukup nutrisi, dan balita dibiasakan makan bergizi seimbang.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk membangun pola hidup sehat sarapan teratur, minum cukup air putih, rutin konsumsi sayur dan buah, serta mengurangi makanan asin, manis, dan berlemak.
Kegiatan ini dirangkai dengan edukasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan Gerakan Minum Susu Makan Daging dan Telur (Gerimis Madu). Sejumlah ibu penerima bantuan pangan tambahan menyampaikan rasa syukur.
Salah satunya, Nurma Yunita, ibu dari Atala Ailen (4,5 tahun), mengaku sangat terbantu dengan program ini.
“Alhamdulillah, senang sekali dapat bantuan makanan tambahan. Ini sangat membantu tumbuh kembang anak-anak,” tuturnya.
Ia berharap edukasi seperti ini terus berlanjut dan anak-anak stunting mendapat pendampingan intensif. “Di desa kami masih ada balita stunting. Semoga ibu-ibu makin paham cara memenuhi kebutuhan gizi anak,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Pemkab Bojonegoro berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi keluarga semakin meningkat.
Dari meja makan di rumah, generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting untuk masa depan Bojonegoro bisa diwujudkan. (aj)