LAMONGAN – Transportasi publik modern segera hadir di Lamongan. Menyambut peluncuran Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jatim Koridor VII pada 7 Oktober 2025 mendatang, Dinas Perhubungan (Dishub) Lamongan tengah kebut pembangunan 39 halte di sepanjang jalur Lamongan–Paciran.
Pekerjaan konstruksi halte mulai tampak di kawasan pantai utara (pantura). Rangka besi berdiri di titik-titik strategis Paciran, Solokuro, hingga Karanggeneng.
Kehadiran halte ini diharapkan menjadi wajah baru transportasi massal Lamongan yang lebih tertata, aman, dan nyaman.
“Sudah ada 15 titik halte yang terpasang rangka. Targetnya, akhir bulan semua selesai dipasang, lalu kami lanjutkan tahap pengecatan dan penyempurnaan,” ungkap Sekretaris Dishub Lamongan, Ermawan Ristanto, Rabu (24/9/2025).
Tidak sekedar membangun, Dishub Lamongan sengaja memilih lokasi halte yang dekat dengan sekolah dan lembaga pendidikan.
Langkah ini diambil agar pelajar punya alternatif transportasi yang lebih aman, murah, dan ramah lingkungan dibanding harus menggunakan motor sejak usia dini.
“Kami ingin siswa bisa beralih ke transportasi umum yang lebih nyaman dan aman. Karena itu halte diprioritaskan dekat sekolah,” tambah Ermawan.
Bus Trans Jatim Koridor VII nantinya beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB, melayani mobilitas warga sepanjang jalur Lamongan–Paciran.
Kehadirannya diyakini mampu menekan angka kecelakaan pelajar sekaligus memperlancar konektivitas wilayah.
Dishub memastikan pembangunan tetap sesuai rencana, yakni 39 halte tanpa ada perubahan lokasi. Proyek ini menjadi bukti komitmen Pemkab Lamongan dalam menghadirkan transportasi publik yang inklusif, ramah lingkungan, serta mendukung pertumbuhan kawasan pantura.
Bukan sekadar alat transportasi, Trans Jatim hadir sebagai simbol perubahan menuju kota yang lebih tertib, aman, dan berkelanjutan. (Bup)
