Beranda Daerah Fasilitas Lengkap, TPA Bojonegoro Jadi Rumah Kedua untuk Buah Hati Usia 1-4...

Fasilitas Lengkap, TPA Bojonegoro Jadi Rumah Kedua untuk Buah Hati Usia 1-4 Tahun

3deaf3e0 e8ef 45d5 aa48 78307dccd2eb

BOJONEGORO – Orang tua bekerja di Bojonegoro kini tak perlu lagi khawatir soal pengasuhan buah hati. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus mengembangkan layanan Taman Penitipan Anak (TPA) di sejumlah kecamatan.

TPA bukan sekadar tempat menitipkan anak, melainkan wadah pengasuhan modern yang aman, edukatif, dan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak zaman sekarang.

Kepala DP3AKB Bojonegoro, Ahmad Hernowo Wahyutomo, menjelaskan pendirian TPA merupakan wujud nyata pelaksanaan amanat Pasal 28B ayat (2) UUD 1945, yang menegaskan setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan terlindungi dari kekerasan serta diskriminasi.

“Banyak orang tua bekerja, sementara anak-anak sering dititipkan ke kakek-nenek dengan pola pengasuhan yang kadang tidak sesuai perkembangan zaman. TPA hadir agar anak-anak tetap mendapatkan pengasuhan, pendidikan, serta pemantauan tumbuh kembang yang tepat. Orang tua pun bisa bekerja dengan tenang,” kata Hernowo, Jumat (19/9/2025).

Mekanisme pendaftarannya sangat sederhana dan tanpa biaya. Orang tua cukup membawa fotokopi KK, KTP, akta kelahiran, serta mengisi formulir. Anak yang bisa dititipkan berusia 1–4 tahun.

Di TPA, anak-anak bukan hanya diasuh, tapi juga mendapatkan stimulasi pendidikan sejak dini. Kegiatannya meliputi pengembangan kognitif, motorik halus dan kasar, sosial-emosional, kemampuan bahasa, hingga nilai-nilai religius.

Semua aktivitas dirancang dengan metode belajar sambil bermain, sehingga anak merasa nyaman sekaligus terasah potensinya. Selain itu, kesehatan dan gizi anak juga dipantau secara rutin melalui kerja sama dengan puskesmas.

Fasilitas TPA tergolong lengkap, mulai dari ruang bermain ramah anak sesuai standar KemenPPPA, alat permainan edukatif, ruang tidur, ruang laktasi, ruangan ber-AC, hingga lingkungan yang bersih dan aman.

Setiap pengasuh minimal berpendidikan S1 atau telah menjalani pelatihan khusus, dengan rasio maksimal 1 pengasuh untuk 6 anak. Dengan begitu, pengawasan lebih intensif dan personal.

Saat ini TPA telah beroperasi di Baureno, Kapas, dan Kalitidu sejak 2021, serta di Sumberrejo dan Ngasem sejak 2024. Layanan berlangsung setiap hari pukul 07.00–14.00 WIB.

Kepercayaan masyarakat terhadap TPA terbukti sangat tinggi. Beberapa lokasi bahkan sudah memiliki daftar tunggu karena kuota penuh. Untuk menjaga komunikasi dengan orang tua, pihak TPA juga menyediakan laporan perkembangan anak secara berkala: bulanan, triwulanan, hingga semesteran.

“Ke depan, TPA akan kami perluas di wilayah dengan banyak perusahaan atau pabrik, agar lebih banyak anak bisa terlayani,” ujar Hernowo.

DP3AKB juga bersinergi dengan puskesmas, Dinas Pendidikan, serta UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak yang menyediakan layanan psikolog. Pemerintah daerah mendukung dengan anggaran sarana prasarana, pemeliharaan, serta peningkatan kapasitas pengasuh.

Hernowo pun mengajak masyarakat untuk tidak ragu memanfaatkan fasilitas ini.
“Kami ingin setiap anak di Bojonegoro mendapatkan pengasuhan terbaik sejak dini. Semua layanan ini gratis, terbuka untuk semua, dan hadir untuk mendukung kebahagiaan anak serta ketenangan orang tua,” pungkasnya. (aj)