Beranda Daerah CV Margo Utomo Borong Pembangunan Gedung Polres Bojonegoro Rp 3,7 Miliar

CV Margo Utomo Borong Pembangunan Gedung Polres Bojonegoro Rp 3,7 Miliar

A0af1833 60ac 485f 8469 0aea51211862

BOJONEGORO – Proyek pembangunan Gedung Utama Polres Bojonegoro Tahap II akhirnya dimulai. Berdasarkan pengumuman resmi LPSE Kabupaten Bojonegoro, CV Margo Utomo keluar sebagai pemenang dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.728.937.673,25.

Proyek yang bersumber dari APBD 2025 ini semula memiliki nilai pagu Rp 3.927.706.000,00 dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 3.925.208.540,94. Metode yang digunakan adalah Tender Pascakualifikasi Satu File dengan sistem gugur harga terendah, di mana pemenang ditentukan melalui evaluasi administrasi, teknis, dan harga.

CV Margo Utomo, beralamat di Jl. Basuki Rahmad Gg. Aspol No. 51 Bojonegoro, berhasil menyisihkan 47 peserta lain dengan penawaran yang lebih rendah dari HPS.

Dari dokumen resmi disebutkan, harga penawaran dan harga terkoreksi sama, yakni Rp 3.728.937.673,25.

Namun, dari pantauan lapangan muncul catatan serius, para pekerja terlihat tidak memakai alat pelindung diri (APD). Padahal, salah satu poin utama dalam tender adalah penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).

Jika keselamatan kerja saja diabaikan sejak awal, publik pun mulai bertanya-tanya, apakah proyek bernilai miliaran rupiah ini hanya akan dikejar penyelesaian fisiknya tanpa mengindahkan standar keselamatan dan mutu.

Pengamat konstruksi Abdur Rasyid, menilai bahwa lemahnya penerapan keselamatan kerja adalah tanda awal dari persoalan manajemen proyek.

“Keselamatan pekerja bukan sekedar formalitas dokumen tender. Itu adalah kewajiban hukum. Jika dari awal pekerja sudah terlihat tanpa APD, ini indikasi bahwa pengawasan di lapangan lemah. Pemerintah daerah sebagai pemilik proyek wajib tegas mengawasi,” tegasnya, Jum’at (12/9/2025).

Ia menambahkan, proyek bernilai lebih dari Rp 3 miliar dengan kontrak gabungan lumsum dan harga satuan, seharusnya tidak hanya fokus pada tepat waktu dan tepat biaya, tapi juga tepat mutu serta aman bagi semua pihak yang terlibat.

Warga Bojonegoro berharap proyek yang sudah menelan miliaran rupiah dari APBD ini tidak berakhir sebagai “proyek asal jadi”. Harapan besar tertuju agar pembangunan berjalan sesuai aturan, dengan kualitas bangunan yang kokoh, aman, dan bermanfaat jangka panjang. (aj)