BOJONEGORO – Kondisi jembatan di jalan Penghubung Utama Kecamatan (PUK) tepatnya di Dusun Gembol, RT 07 RW 02, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, kembali menuai sorotan warga.
Pasalnya, jembatan yang selesai dikerjakan pada tahun 2023 lalu itu kini ambles lagi pada bagian tanah timbunan jalan pendekat (oprit) dan menimbulkan lubang cukup membahayakan.
Padahal, infrastruktur tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat dari berbagai desa sekitar. Namun, penanganan amblesnya jembatan itu dinilai hanya sekedar tambal sulam, tanpa ada perbaikan menyeluruh.
“Cuma ditambal sulam saja, tidak diperbaiki secara serius,” keluh Purnomo, salah satu warga setempat saat ditemui, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, setiap kali melintasi jembatan itu, dirinya selalu merasa was-was. Lubang di bagian jalan pendekat semakin hari semakin melebar, sehingga rawan menimbulkan kecelakaan, terutama bagi pengguna jalan yang belum terbiasa melewati jalur tersebut.
“Saya khawatirkan pengguna jalan dari luar kecamatan bisa kejeblos, apalagi kalau lewat malam hari saat penerangan minim. Sangat berbahaya,” tambahnya.
Sejumlah warga lain juga menyampaikan hal serupa. Mereka menilai, sejak rampung dikerjakan 2 tahun lalu, kerusakan jembatan ini kerap muncul berulang kali. Alih-alih mendapatkan penanganan tuntas, justru hanya ada upaya perbaikan seadanya.
“Kondisinya seperti ini terus, ditambal sebentar rusak lagi. Kami berharap jangan sampai menunggu korban dulu baru diperbaiki,” tegas Agus seorang warga lain.
Warga mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PUBMPR) segera turun tangan.
Mereka meminta agar jembatan ini diperbaiki secara permanen, sehingga tidak menimbulkan kerugian maupun korban jiwa di kemudian hari.
“Semoga ada tindakan cepat dari dinas terkait sebelum kerusakan semakin parah dan menelan korban,” pungkas Agus.
Kondisi jembatan yang ambles berulang ini menambah daftar pekerjaan rumah Pemkab Bojonegoro di sektor infrastruktur. Mengingat, jalan dan jembatan merupakan urat nadi ekonomi warga desa, terutama di wilayah pedesaan yang jauh dari pusat kota. (aj)