BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus memperkuat layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) agar semakin cepat, sigap, dan menjangkau wilayah yang lebih luas.
Tak hanya menambah jumlah posko, peningkatan fasilitas serta kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama demi melindungi masyarakat dari ancaman kebakaran dan berbagai keadaan darurat.
Kepala Dinas Damkarmat Bojonegoro, Siswoyo, menegaskan bahwa pihaknya bekerja maksimal untuk menekan angka kebakaran sekaligus meningkatkan kinerja penyelamatan.
Hingga kini, sudah ada 10 pos pemadam yang tersebar di berbagai wilayah. Terbaru, dua pos tambahan berdiri di Kecamatan Sumberrejo dan Kecamatan Ngasem.
“Tujuan utama kami adalah memastikan waktu respons (response time) semakin cepat. Kami ingin setiap laporan kebakaran atau penyelamatan bisa segera direspons dalam hitungan menit,” jelas Siswoyo.
Untuk menunjang layanan, Damkarmat menyiapkan personel yang siaga penuh 24 jam. Di Pos Kota, ada 6 personel tiap sift, di Pos Padangan dan Baureno masing-masing 4 orang tiap sift, sementara pos lain dijaga 3 personel tiap sift.
“Setiap pos dilengkapi tiga regu yang bergantian menjaga,” ujarnya.
Siswoyo menyampaikan, tak hanya fokus pada pemadaman api, layanan juga diperluas ke bidang penyelamatan. Dari Januari hingga Agustus 2025, Damkarmat Bojonegoro telah melakukan 1.313 aksi penyelamatan.
“Kasus yang ditangani beragam, mulai dari evakuasi ular, lebah, hingga membantu warga melepas cincin yang terjepit di jari,” ungkapnya.
Dirinya mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan mengutamakan pencegahan. Menurutnya, kebakaran bisa terjadi kapan saja, bukan hanya di musim kemarau.
“Banyak kebakaran dipicu hal sepele. Misalnya kompor ditinggal sambil main handphone atau stop kontak listrik yang terlalu banyak colokan. Hal-hal sederhana seperti ini harus benar-benar dihindari,” pesannya.
Manfaat posko baru di Sumberrejo langsung dirasakan warga. Rofi, warga Desa Talun Kecamatan Sumberrejo, menceritakan bahwa pada tahun ini terjadi dua insiden kebakaran di desanya akibat korsleting listrik, satu di depan balai desa, dan satu lagi di Pondok Pesantren Attanwir.
“Alhamdulillah, respon damkar cepat sekali. Waktu kebakaran di balai desa, satu mobil damkar langsung datang. Sedangkan di ponpes, ada 3 mobil damkar plus 1 unit tangki air BPBD yang ikut dikerahkan. Api bisa dipadamkan dengan sigap sebelum merembet lebih besar,” ujarnya lega.
Dengan peningkatan armada, posko baru, serta kesiapsiagaan petugas, Damkarmat Bojonegoro kian menunjukkan perannya sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan warga dari risiko kebakaran maupun situasi darurat lainnya. (aj)