KOTA BATU – Suasana penuh sukacita menyelimuti Balai Persekutuan Bukit Zaitun YPPII Kota Batu pada Sabtu (23/8/2025). Ratusan wisudawan dan wisudawati Institut Injil Indonesia (III) resmi diwisuda untuk Program Sarjana dan Magister, disaksikan orang tua, civitas akademika, hingga jajaran tokoh penting nasional.
Turut hadir Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Jeane Marie Tulung, jajaran pengurus YPPII, serta Wali Kota Batu, Nurochman, yang memberi pesan mendalam tentang peran pendidikan Kristen dalam membentuk generasi emas menuju Indonesia 2045.
Dalam sambutannya, Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung, menegaskan bahwa pendidikan Kristen tidak hanya mencetak lulusan cerdas, tetapi juga pribadi yang berintegritas.
“Pendidikan Kristen punya mandat ilahi: membentuk generasi yang bukan sekadar pekerja, melainkan insan bermartabat yang membawa kasih Kristus di tengah masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan apresiasi atas kiprah Institut Injil Indonesia yang konsisten melahirkan SDM unggul.
Ia menyoroti berbagai tantangan besar yang diangkat mahasiswa dalam penelitian, mulai dari degradasi moral, kesenjangan ekonomi, hingga persoalan kemiskinan.
“Semua itu adalah pekerjaan rumah kita bersama. Bagaimana jati diri bangsa tetap terjaga sekaligus menjadi fondasi karakter Indonesia di tengah perubahan sosial yang cepat,” ujar Nurochman.
Dirinya menekankan pentingnya peran pemimpin agama dan masyarakat untuk hadir di ruang publik, menumbuhkan toleransi, kasih sayang, dan spiritualitas yang kokoh.
Pemerintah Kota Batu, lanjutnya, berkomitmen mendukung pendidikan, termasuk yang berbasis keagamaan, agar mampu melahirkan generasi yang religius, harmonis, sekaligus kompetitif.
“Melalui visi Mbatu Sae, kami membuka ruang seluas-luasnya untuk sinergi para wisudawan. Mari bersama membawa manfaat, membangun bangsa, dan menghadirkan pendidikan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.
Wisuda ini mengusung tema “Membangun Generasi Emas”, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045: mencetak lulusan yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan moral. (Fur)
