Beranda Daerah Sedekah Bumi Alasgung Bojonegoro: Wujud Syukur, Silaturahmi dan Pelestarian Budaya Jawa

Sedekah Bumi Alasgung Bojonegoro: Wujud Syukur, Silaturahmi dan Pelestarian Budaya Jawa

Cce8af47 7687 494a bbfd 4933ca6c022f

BOJONEGORO – Tradisi sedekah bumi kembali digelar meriah oleh warga Desa Alasgung, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (20/8/2025).

Acara adat yang sudah berlangsung turun-temurun ini menjadi ajang ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil bumi sekaligus momentum mempererat kebersamaan warga.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan doa bersama yang dipimpin para tokoh agama dan adat. Tahlil, Istiqosah, pengajian, hingga sholawat nabi digelar khidmat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus doa agar desa senantiasa diberkahi.

Tak hanya ritual keagamaan, sedekah bumi di Alasgung juga dimeriahkan dengan pawai gunungan hasil bumi yang diarak keliling desa, simbol kelimpahan rezeki dari tanah yang subur.

Malam harinya, ratusan warga tumpah ruah di lapangan sepak bola Desa Alasgung untuk menyaksikan pagelaran seni tayub.

Kesenian khas Jawa ini dianggap sakral dan selalu hadir di setiap perayaan sedekah bumi.

Suasana makin meriah ketika lantunan gamelan mengiringi jalannya tayub hingga larut malam.

Salah satu tokoh masyarakat, Mbah Mo, mengungkapkan rasa bangganya atas kelestarian tradisi ini.

“Warga sangat mengapresiasi adanya tayub dalam sedekah bumi. Ini warisan budaya yang perlu dijaga. Selain wujud syukur, tradisi ini juga menjaga kerukunan, gotong royong, dan membersihkan desa dari hal-hal negatif,” tuturnya.

Sementara, Kepala Desa Alasgung, Bandrio, menegaskan bahwa sedekah bumi adalah tradisi turun-temurun yang akan terus dijaga.

“Kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tapi warisan leluhur yang diyakini membawa keselamatan bagi desa. Karena itu, setiap tahun warga bersama pemerintah desa berkomitmen melestarikannya,” jelasnya.

Ia menambahkan, kehadiran seni tayub, pawai gunungan, dan doa bersama adalah permintaan warga sekaligus bentuk syukur atas hasil bumi yang diperoleh.

Dari pantauan di lapangan, suasana sedekah bumi di Desa Alasgung berlangsung aman, tertib, dan kondusif. Ribuan warga antusias berbondong-bondong hadir, memenuhi lapangan desa hingga malam hari.

Tradisi ini bukan hanya sekedar acara adat, melainkan juga ajang silaturahmi, penguat identitas budaya, serta media mempererat persatuan antarwarga desa. (aj)