Beranda Daerah Dapat Kolam dan 600 Bibit Lele, Warga Bojonegoro Siap Panen Cuan

Dapat Kolam dan 600 Bibit Lele, Warga Bojonegoro Siap Panen Cuan

8d630513 7693 42dc 9ddb ed530bd973aa

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus menggenjot inovasi penanggulangan kemiskinan sekaligus peningkatan gizi keluarga pra-sejahtera melalui Program Kolam Lele Keluarga (Kolega).

Program ini tak hanya membantu menyediakan sumber protein, tetapi juga menciptakan peluang usaha rumahan yang berkelanjutan.

Sebagai langkah awal, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) menggelar bimbingan teknis (bimtek) budidaya lele khusus untuk kolam buis beton.

Hingga pertengahan Agustus 2025, sudah 135 kelompok penerima manfaat (KPM) mengikuti pelatihan. Terbaru, Selasa (12/8/2025), giliran 52 calon penerima manfaat dari tiga kecamatan Ngasem, Ngambon, dan Kalitidu yang dibekali ilmu langsung dari praktisi Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Muhammad Hanif.

Data Disnakkan mencatat, tahun ini program Kolega menjangkau 415 keluarga. Rinciannya, 135 KPM kolam buis beton (didanai APBD 2025), 200 KPM kolam terpal (didanai P-APBD 2025), 80 KPM kolam terpal (didanai Insentif Fiskal 2025).

Seluruh penerima manfaat dipilih dari Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah (Damisda), kemudian disesuaikan dengan potensi sumber air di wilayah masing-masing.

Kepala Disnakkan Bojonegoro, Catur Rahayu, menjelaskan bahwa untuk Tahap I, program difokuskan pada daerah sulit air yang sebelumnya telah menerima Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH). Sementara Tahap II diarahkan ke lokasi tanpa IPAH namun memiliki potensi sumber air.

“Targetnya, budidaya lele ini bisa jalan terus, panen berkala, dan akhirnya dikelola secara mandiri. Bukan hanya untuk lauk keluarga, tapi juga menjadi tambahan pemasukan. Apalagi rata-rata penerima berprofesi sebagai petani,” ujar Catur.

Setiap KPM menerima dua unit kolam buis beton, 600 ekor benih lele, serta 90 kilogram pakan dalam dua ukuran (besar dan kecil). Bantuan benih diberikan dalam dua tahap pengiriman.

Camat Ngasem, Iwan Sofyan, menegaskan bahwa Kolega adalah salah satu program unggulan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah dalam upaya nyata menekan angka kemiskinan.

“Program ini bagus sekali. Kuncinya ada pada komitmen, kedisiplinan, dan penerapan ilmu yang didapat. Harus ada tabungan hasil panen, bukan hanya untuk konsumsi keluarga, tetapi juga demi keberlanjutan usaha,” tegasnya.

Sementara itu, narasumber bimtek, Muhammad Hanif, membekali peserta dengan teknik budidaya lele yang benar mulai dari memilih bibit berkualitas (minimal 5–7 cm), cara adaptasi benih saat dimasukkan ke kolam, pengaturan kualitas air, hingga tata cara mengganti air agar ikan tetap sehat dan tumbuh optimal.

Dengan bekal ilmu, sarana, dan dukungan penuh pemerintah, program Kolega diharapkan menjadi “mesin penggerak” ekonomi rumah tangga pra-sejahtera di Bojonegoro sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga. (aj)