BOJONEGORO — Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, secara resmi melepas ratusan mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang akan dilaksanakan di dua kecamatan strategis, yakni Ngasem dan Kedewan, kawasan yang masuk dalam zona geopark Bojonegoro, Rabu (6/8/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Wahono menegaskan bahwa KKM bukan sekadar kegiatan seremonial atau ajang “pindah tidur” dari kos ke desa. Lebih dari itu, KKM harus menjadi media pengabdian nyata dan pengembangan diri mahasiswa di tengah masyarakat.
“Saya ingin adik-adik mahasiswa menjadikan momen ini sebagai ajang untuk mengimplementasikan ilmu, membangun komunikasi yang kuat dengan warga, serta belajar memimpin dari bawah,” tegasnya.
Tak hanya memberikan semangat, Bupati juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan desa, yang dapat menjadi motor penggerak dalam percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Sementara itu, Rektor IKIP PGRI Bojonegoro, Dr. Junarti, turut menyampaikan harapan besarnya kepada seluruh peserta KKM. Ia menyebut bahwa kehadiran mahasiswa di dua kecamatan tersebut diharapkan mampu memberikan dukungan maksimal terhadap program prioritas Pemkab Bojonegoro, terutama di bidang Ketahanan Pangan.
Tak hanya itu, mahasiswa juga ditantang untuk terlibat aktif dalam Revitalisasi kesenian Thengul, warisan budaya khas Bojonegoro. Pemberdayaan masyarakat desa, yang menjadi bagian dari pengembangan kawasan geopark.
“Semoga kehadiran Bapak Bupati bisa menularkan semangat dan membangun kerja sama yang solid antara mahasiswa dan masyarakat desa,” ucap Rektor Junarti.
Dengan mengusung tema “SDM Desa Unggul, Daerah Tangguh, Indonesia Maju”, kegiatan KKM ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga paham realitas sosial dan mampu memberi solusi konkret.
Selama kurang lebih satu bulan ke depan, mahasiswa akan hidup berdampingan dengan masyarakat desa, menyerap nilai-nilai lokal, sekaligus memberikan kontribusi langsung dalam pembangunan berbasis potensi lokal.
Program KKM ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan desa. Dengan peran aktif mahasiswa, diharapkan Ngasem dan Kedewan dapat menjadi model desa unggul berbasis geopark dan ketahanan pangan.
“IKIP PGRI Bojonegoro mampu mencetak SDM unggul yang siap bersaing dan membawa nama baik institusi ke level yang lebih tinggi,” tutup Bupati Wahono.
KKM bukan sekedar program akademik, melainkan langkah strategis dalam mencetak pemuda tangguh yang siap membangun desa. Semoga mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro bisa mengemban amanah ini dengan penuh tanggung jawab, semangat, dan dedikasi tinggi. (Pro/aj)